Sabtu 09 Mar 2024 02:10 WIB

VKTR Perkuat Layanan Kendaraan Listrik Komersial B2G dan B2B

Diversifikasi ini guna kurangi ketergantungan pada pembelian pemerintah.

Red: Fuji Pratiwi
Direktur Utama PT VKTR Teknologi Mobilitas Gilarsi W Setijono (kiri)
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra
Direktur Utama PT VKTR Teknologi Mobilitas Gilarsi W Setijono (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) melakukan ekspansi portofolio klien kendaraan listrik komersial dari semula hanya B2G (business to government) hingga ke B2B (business to business).

"Dalam menghadapi tantangan dan peluang pasar saat ini, perusahaan telah memperluas fokus ke sektor B2B, menargetkan industri yang membutuhkan kendaraan untuk kebutuhannya antara lain, hauling tambang, logistik perkebunan, dan pengangkutan log," kata Direktur Utama VKTR Gilarsi W Setijono dalam keterangan di Jakarta, Jumat (8/3/2024).

Baca Juga

Upaya ini dilengkapi dengan pembuatan prototipe dan uji coba produk yang menjanjikan, menandakan komitmen VKTR terhadap inovasi dan keunggulan operasional. Meskipun sektor B2G tetap menjadi bagian penting dari strategi VKTR, diversifikasi ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada pembelian pemerintah yang dapat dipengaruhi oleh faktor politik dan ekonomi.

Potensi elektrifikasi kendaraan komersial sangatlah besar – terdapat lebih dari 6 juta unit truk dan 260 ribu unit bus di Indonesia, dengan tingkat elektrifikasi kedua jenis kendaraan tersebut kurang dari 0,1 persen.

Selain itu, industrialisasi terus menjadi inisiatif strategis perusahaan untuk memperkuat posisi perusahaan sebagai pionir di sektor kendaraan listrik komersial. Hal yang ditandai dengan groundbreaking dari Fasilitas Kendaraan Listrik Komersial berbasis Completely Knock Down (CKD) pertama di Indonesia pada tanggal 27 Februari 2024. Terletak di Magelang, Jawa Tengah, fasilitas ini merupakan perusahaan patungan antara perusahaan kami dengan Karoseri Tri Sakti yaitu PT VKTR Sakti Industries (VKTS).

"Kami mengakui bahwa, serupa dengan kuartal sebelumnya, kinerja penjualan segmen kendaraan listrik (EV) kami terus dipengaruhi oleh penundaan sementara dalam pemesanan dari klien B2G kami akibat peristiwa politik awal tahun ini. Meskipun demikian, kami menegaskan bahwa backlog kami tetap kuat. VKTR tetap berkomitmen pada misi kami untuk mempercepat mobilitas berkelanjutan dan memimpin pasar kendaraan listrik di negara ini," kata Gilarsi menjelaskan.

VKTR yakin bahwa investasi strategis perusahaan di bidang manufaktur lokal, penyelesaian fasilitas CKD di Magelang, dan diversifikasi ke truk pertambangan listrik akan berkontribusi terhadap kesuksesan jangka panjang perusahaan. Meskipun terdapat tantangan jangka pendek, order book perusahaan yang kuat dan komitmen terhadap disiplin keuangan menempatkan kami dalam posisi yang baik di masa depan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement