Sabtu 09 Mar 2024 09:21 WIB

Pencarian Pesawat Kargo Smart Air Dilakukan dengan Menyisir Rute Perjalanan

Warga Krayan Tengah mengaku sempat mendengar suara dentuman dari arah Gunung Batuarit

Red: Agus raharjo
Sebuah pesawat kargo milik maskapai penerbangan Smart Air dilaporkan hilang kontak.
Foto: Antara
Sebuah pesawat kargo milik maskapai penerbangan Smart Air dilaporkan hilang kontak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kondisi cuaca menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan operasi pencarian pesawat perintis kargo Pilatus yang dilaporkan hilang di Kabupaten Tarakan, Kalimantan Utara. Kepala Kantor Basarnas Tarakan Syahril mengatakan bahwa personelnya telah berkoordinasi dengan BMKG terkait kondisi cuaca penerbangan pagi ini guna memperlancar kegiatan pencarian pesawat itu.

Operasi pencarian tersebut akan dilanjutkan oleh satu regu tim pertolongan udara yang sebelumnya telah diterbangkan. Tim itu berjumlah 10 orang yang terdiri dari enam anggota rescue Basarnas Tarakan dan empat kru helikopter GA.5224 dari Kodam VI Mulawarman.

Baca Juga

Menurut dia, tim masih akan melakukan penyisiran udara ke sejumlah wilayah sebagaimana pada rute perjalanan Tarakan-Binuang, yang diduga sebagai lokasi terakhir pesawat itu berada. Termasuk, juga mengembangkan informasi-informasi dari masyarakat yang sebelumnya sempat mengaku mendengar tanda-tanda dari keberadaan pesawat yang sedang dicari.

Informasi itu salah satunya datang dari warga Desa Binuang, Krayan Tengah. Warga mengaku sempat mendengar suara dentuman dari arah hutan rimba Gunung Batuarit yang diduga dari pesawat jatuh. “Kita tunggu kepastian dari tim di lapangan yang hari ini bertugas melanjutkan operasi, semoga membawa kabar baik,” ujarnya, Sabtu (9/3/2024).

Sebelumnya, pesawat kargo Pilatus dilaporkan hilang kontak setelah lepas landas dari Bandara Internasional Juwata Tarakan, Kalimantan Utara, Jumat (8/3/2023) kemarin pada pukul 08.25 Wita.

Pesawat milik maskapai penerbangan Smart Air tersebut diawaki oleh satu orang pilot, Kapten M Yusuf, serta satu orang ahli permesinan (EOB) Deni S, dilaporkan hilang dengan membawa muatan kargo dengan berat total 583 kilogram.

Pada hari pertama kemarin tim belum berhasil menemukan keberadaan pesawat meski telah melakukan penyisiran selama beberapa jam di udara, pencarian pun hentikan sementara pada pukul 19.00 Wita, dan diputuskan untuk dilanjutkan kembali Sabtu pagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement