Sabtu 09 Mar 2024 18:48 WIB

Puteri Indonesia 2024 Harashta Haifa Zahra, Mahasiswi Bandung yang Peduli Lingkungan

Putri Indonesia 2024 Harashta Haifa Zahra, mahasiswi teknik lingkungan di Bandung.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Qommarria Rostanti
Putri Indonesia 2024 Harashta Haifa Zahra.
Foto: Dok. Instagram/@sctv
Putri Indonesia 2024 Harashta Haifa Zahra.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harashta Haifa Zahra terpilih menjadi Puteri Indonesia 2024 pada malam final Puteri Indonesia 2024. Acara ini telah diselenggarakan di Plenary Hall, Jakarta Convention  Center (JCC), Jakarta, Jumat (8/3/2024). 

Perempuan kelahiran Garut, Jawa Barat, pada 5 September 2003 ini berstatus sebagai mahasiswi Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung jurusan teknik lingkungan. Nama dan foto Harashta terpampang di situs web kemahasiswaan Itenas. 

Baca Juga

Di kampusnya, dia menjadi mahasiswa berprestasi. “Selamat! Kepada Mahasiswa Program Studi Teknik Lingkungan Harashta Haifa Zahra telah menjadi perwakilan Provinsi Jawa Barat di Pemilihan Puteri Indonesia 2024,” tulisan di foto Harashta yang ada di situs web kemahasiswaan Itenas, seperti yang dikutip Republika.co.id Sabtu (9/3/2024). 

Ketika masih berstatus pelajar, Harashta bersekolah di SMA Negeri 2 Bandung. Sekolah ini terletak di Jalan Cihampelas No.173, Cipaganti, Coblong, Kota Bandung. 

Sebelum menjadi Puteri Indonesia 2024, Harashta berkompetisi di ajang Mojang Jajaka Kota Bandung 2022. Dia meraih gelar Wakil II Mojang Kota Bandung 2022 di kompetisi tersebut. Pada tahun ini, dia mewakili Provinsi Jawa Barat dengan titel Puteri Indonesia Jawa Barat di kontes kecantikan Puteri Indonesia 2024. 

Di sisi lain, Harashta menaruh perhatian terhadap masalah limbah makanan. Hal itu dia sampaikan melalui video Profile Puteri Indonesia Jawa Barat 2024-Harashta Haifa Zahra di saluran YouTube Official Puteri Indonesia. 

“Apakah Anda tahu, bahwa hampir setengah dari limbah makanan kita berasal dari sisa makanan di piring kita?," ujar Harashta di video itu. 

Menurut Harashta, limbah makanan bukan hanya sampah. Limbah makanan, dia melanjutkan, dapat menyebabkan masalah serius. 

Contohnya seperti melepaskan gas metana di tempat pembuangan sampah yang berkontribusi terhadap pemanasan global. “Itulah mengapa kita perlu mengubah kebiasaan kita. Saya mulai dengan mengubah kebiasaan makan saya sendiri dan mendorong orang-orang di sekitar saya untuk melakukan hal yang sama,” katanya. 

Selanjutnya, Harashta mengatakan sebagai mahasiswa teknik lingkungan, dia berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran tentang pengurangan limbah.“Bersama-sama, kita memperjuangkan inisiatif Reduce, Reuse, dan Recycle. Kita berusaha memberdayakan generasi muda untuk mengurangi limbah makanan,” ujar Harashta. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement