Rabu 13 Mar 2024 00:02 WIB

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Muslimah Ketika Sedang Haid

Haid merupakan waktu wanita untuk menghormati siklus alaminya.

Rep: mgrol151/ Red: Erdy Nasrul
Darah Menstruasi (Ilustrasi)
Foto: Google
Darah Menstruasi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Wanita memiliki keistimewaan yang luar biasa, termasuk saat menjalani menstruasi atau haid. Selain menjadi tanda kesuburan dan kesehatan reproduksi, haid juga merupakan waktu yang memungkinkan wanita untuk merenung, menghargai tubuhnya, dan menghormati siklus alaminya. 

Wanita yang mengalami haid tidak hanya menunjukkan kekuatan fisik tetapi juga ketabahan mental dalam menghadapi perubahan hormonal dan fisik setiap bulan. Kondisi haid wanita merupakan momen yang memperkuat ikatan antara wanita dengan tubuhnya dan memberikan kesempatan untuk memahami dan menghormati keunikan mereka.

Baca Juga

Dalam Islam, terdapat beberapa hal yang tidak boleh dikerjakan oleh wanita ketika masa haid. Di antaranya:

Pertama, tidak boleh melakukan sholat wajib dan sunnah

Hal itu tertuang dari Fatimah binti Abi Hubaisy yang berkata:

فَإِذَا أَقبَلَتْ حَيضَتُكِ فَدَعِي الصَّلاَةَ، وَإِذَا أَدبَرَتْ فَاغْسِلِي عَنْكِ الدَّمَ ثُمَّ صَلِّي

Apabila datang masa haidmu, tinggalkanlah solat; dan jika telah berlalu, mandilah kemudian shalatlah." (HR Bukhari). 

Maka, setiap wanita haid tidak diperbolehkan melakukan ibadah solat wajib dan sunnah, dan tidak perlu mengqadhanya, sesuai hadis yang  dinarasikan oleh Aisyah radhiallahu anhu, yaitu:

مَا بَالُ الْحَائِضِ تَقْضِى الصَّوْمَ وَلاَ تَقْضِى الصَّلاَةَ فَقَالَتْ أَحَرُورِيَّةٌ أَنْتِ قُلْتُ لَسْتُ بِحَرُورِيَّةٍ وَلَكِنِّى أَسْأَلُ. قَالَتْ كَانَ يُصِيبُنَا ذَلِكَ فَنُؤْمَرُ بِقَضَاءِ الصَّوْمِ وَلاَ نُؤْمَرُ بِقَضَاءِ الصَّلاَةِ.

"Kenapa gerangan wanita yang haid mengqadha' puasa dan tidak mengqadha' solat?" Maka Aisyah menjawab, "Apakah kamu dari golongan Haruriyah?" Aku menjawab, "Aku bukan Haruriyah," akan tetapi aku hanya bertanya. Dia menjawab, "Kami dahulu juga mengalami haid, maka kami diperintahkan untuk mengqadha' puasa dan tidak diperintahkan untuk mengqadha' solat." (HR Muslim).

Ketentuan ini juga terdapat dalam hadis dari Mu'adzah, saat ada perempuan yang bertanya pada Aisyah: 

أَتَجْزِى إِحْدَانَا صَلاَتَهَا إِذَا طَهُرَتْ فَقَالَتْ أَحَرُورِيَّةٌ أَنْتِ كُنَّا نَحِيضُ مَعَ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - فَلاَ يَأْمُرُنَا بِهِ . أَوْ قَالَتْ فَلاَ نَفْعَلُهُ

"Apakah kami perlu mengqadha  solatt kami ketika suci?" Aisyah menjawab, "Apakah engkau seorang Haruri? Dahulu kami mengalami haid di masa Nabi SAW masih hidup, namun beliau tidak memerintahkan kami untuk mengqadhanya. Atau Aisyah berkata, "Kami pun tidak mengqadhanya." (HR Bukhari).

Kedua, dilarang melaksanakan tawaf 

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement