Ahad 10 Mar 2024 09:42 WIB

Satu Santri Korban Hanyut di Cikapundung Bandung Ditemukan Meninggal

Tersisa dua orang santri yang hanyut dan masih belum ditemukan.

Rep: Fauzi Ridwan/ Red: Teguh Firmansyah
Ilustrasi Tenggelam
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Tenggelam

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Tim SAR gabungan berhasil menemukan satu orang santri Pondok Pesantren Nurul Huda, Jalan Rancabentang, Kota Bandung yang hanyut terbawa arus Sungai Cikapundung pada Kamis (7/3/2024). Korban ditemukan di Taman Pulosari, Kota Bandung, Ahad (10/3/2024) kurang lebih sekitar pukul 08.00 WIB.

Namun, identitas korban belum dapat dipastikan sebab masih harus diidentifikasi oleh tim Inafis dan DVI. Tersisa dua orang santri yang hanyut dan masih belum ditemukan.

Baca Juga

"Tim SAR berhasil menemukan satu korban tadi pagi ini pukul 08.00 WIB tepatnya di Taman Pulosari Kota Bandung," ucap Kasi Operasi dan Siaga Basarnas Bandung Supriono saat dihubungi, Ahad (7/3/2024).

Ia mengatakan korban akan dibawa ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung untuk divisum dan diidentifikasi oleh tim Inafis maupun DVI. Identifikasi untuk memastikan korban atas nama santri yang mana.

"Korban masih ditemukan di aliran sungai," kata dia.

Ia menyebut selanjutnya pihaknya masih akan terus melakukan pencarian terhadap dua korban lainnya. Sejauh ini pihaknya melakukan pencarian berjalan lancar dan tanpa kendala.

"Target tiga ditemukan, ditemukan satu dilanjutkan operasi SAR. Alhamdulillah puji syukur unsur SAR tim SAR gabungan bekerja sama berhasil menemukan korban," kata dia.

Sebelumnya, Kapolsek Cidadap Kompol Arsyad mengatakan para korban tengah bermain di sungai di luar kegiatan belajar mengajar pesantren. Letak pesantren berada di samping sungai. Ia mengatakan mereka yaitu Rizki, Rizal dan Baihaki. "Korban terbawa hanyut," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement