Ahad 10 Mar 2024 12:24 WIB

Tiga Alutsista dari Lanud Sultan Hasanuddin Dikerahkan Cari Pesawat Hilang

Puing pesawat Smart Air diduga ditemukan di rerimbunan hutan di Binuang, Kaltara.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Tangkapan layar video lokasi ditemukannya diduga puing puing pesawat PK-SNE Pilatus milik maskapai penerbangan Smart Aviation yang jatuh dan terlihat api seperti api unggun di Binuang, Kalimantan Utara, Sabtu (9/3/2024).
Foto: Basarnas Tarakan/Antara
Tangkapan layar video lokasi ditemukannya diduga puing puing pesawat PK-SNE Pilatus milik maskapai penerbangan Smart Aviation yang jatuh dan terlihat api seperti api unggun di Binuang, Kalimantan Utara, Sabtu (9/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tiga alutsista penerbangan tambahan dari Skadron Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin Makassar dikerahkan untuk membantu operasi pencarian dan pertolongan (search and rescue/SAR) korban pesawat kargo yang diduga jatuh di Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara) pada Jumat (8/3/2024).

Kepala Kantor Basarnas Tarakan, Syahril mengatakan, tiga pesawat yang dikerahkan untuk mencari pesawat Smart Air yang hilang terdiri atas satu unit Boeing 737-200 REG AI-7302, Heli Caracal H-225 M REG H-2209, dan area pencarian dari Boeing 737-200 REG AI-73022.

Baca Juga

Menurut Syahril, penambahan alutsista tersebut dikerahkan demi menggenapi upaya operasi SAR pada Ahad (9/3/2024), atau hari ketiga pencari. Menurut dia, proses pencarian melibatkan tim SAR Kantor Basarnas Tarakan, Lanud Anang Busra Tarakan, Kodam VI/Mulawarman, Brimob Polda Kaltara, dan Polres Tarakan.

Kemudian, personel Polres Malinau, Kodim 0910/Malinau, Batalyon 614/Raja Pandita, BPBD Kabupaten Malinau, Air NaV Tarakan, UPBU Juwata Tarakan, BMKG Tarakan, Smart Aviation, maskapai Susi Air, RMPB Kabupaten Malinau, dan Satuan Radar (Satrad) 225 Tarakan.

"Jadi operasi SAR akan dilakukan dari darat maupun udara menuju TKP. Untuk itu, kami juga masih mengandalkan pemancar dari emergency locator transmiter (ELT) dari pesawat PK-SNE," ujar Syahrial.

Baca: Marsdya Tonny Harjono, Penerbang F-16 dan Sukhoi Kandidat Terkuat KSAU

Menurut dia, pengerahan personel penuh dilakukan tak lepas dari keberhasilan ditemukannya diduga puing-puing pesawat PK-SNE Smart Aviation, beserta adanya tanda bahwa korban pesawat itu, yaitu Capt M Yusuf (29 tahun) selaku pilot, dan Deni S (35) ahli permesinan, yang diduga masih hidup.

Sebagaimana laporan dari regu tim pertolongan udara Basarnas Tarakan pada operasi pada Sabtu (9/3/2024) sore WIB, menyatakan, telah menemukan diduga puing pesawat kargo. Puing itu berada di antara rimbunnya pepohonan hutan wilayah Binuang dengan koordinat 3°43'45.80"N115°56'54.45"E.

Baca: Wamenhan Singgung Modernisasi TNI dengan Pembelian Pesawat MRTT Airbus A330

Selain itu, menurut Syahrial, juga ditemukan asap api unggun di sekitar lokasi, yang diduga dibuat oleh korban. Alhasil, petugas menyimpulkan sementara korban masih hidup dari tanda yang dibuat.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement