REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- LRT Jabodebek hingga saat ini masih beroperasi dengan tarif promo, khususnya di luar jam sibuk dan akhir pekan. Sejak beroperasi lebih dari enam bulan lalu, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat LRT Jabodebek telah melayani sekitar 7,25 juta pengguna.
"Bahkan, pada tiga bulan terakhir jumlah pengguna LRT Jabodebek terus mengalami pertumbuhan. Hal ini menunjukkan minat dan antusiasme masyarakat menggunakan LRT Jabodebek semakin meningkat," kata Manager Public Relation LRT Jabodebek Mahendro Trang Bawono dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu (9/3/2024).
KAI mencatat jumlah pengguna LRT sejak Desember 2023 terus meningkat setiap bulan. Bahkan pada bulan Maret, rata-rata harian pengguna LRT Jabodebek pada hari kerja mencapai 59 ribu penumpang.
"Pertumbuhan jumlah pengguna yang positif pada tiga bulan terakhir selain dipengaruhi peningkatan kualitas layanan LRT Jabodebek, juga tak lepas dari dukungan pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan yang menerapkan tarif promo untuk para pengguna LRT Jabodebek," jelas Mahendro.
Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan saat kni memberlakukan tarif promo sebesar Rp 3 ribu ntuk tarif minimal dan Rp 20 ribu untuk tarif maksimal pada jam sibuk. Selain itu, tarif promo diberikan menjadi Rp 10 ribu di luar jam sibuk mulai 1 Desember 2023.
"Promo tarif tersebut masih akan terus diperpanjang hingga 31 Maret 2024," tutur Mahendro.
Dukungan juga diberikan oleh pemerintah daerah setempat dengan menghadirkan layanan moda transportasi yang terintegrasi dengan LRT Jabodebek seperti BISKITA Trans Patriot Bekasi yang diresmikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada 3 Maret 2024. Selain itu, penambahan jumlah perjalanan serta perpanjangan waktu layanan operasi LRT Jabodebek yang telah dilakukan juga berpengaruh terhadap peningkatan jumlah pengguna setiap bulannya.
"Penambahan jumlah perjalanan secara bertahap yang dilakukan pada 16 Januari dan 1 Maret membuat jumlah perjalanan LRT Jabodebek menjadi sebanyak 308 perjalanan per hari pada hari kerja. Jumlah ini meningkat 54 persen jika dibandingkan pada Desember," ungkap Mahendro.
Dengan bertambahnya jumlah perjalanan membuat waktu tunggu antar kereta juga berkurang. Per 1 Maret, waktu tunggu LRT Jabodebek menjadi enam menit pada lintas Cawang-Dukuh Atas, serta 12,5 menit pada lintas Harjamukti/Jatimulya-Cawang saat hari kerja. Sebelumnya, waktubm tunggu LRT Jabodebek mencapai 7,5-15 menit saat hari kerja.
"Atas dukungan pemerintah dan stakeholders terkait KAI juga mengucapkan terima kasih. Dengan kolaborasi yang baik dengan berbagai pihak, kami yakin target rata-rata harian 69 ribu pengguna LRT Jabodebek pada tahun ini dapat tercapai," tutur Mahendro.