Ahad 10 Mar 2024 23:58 WIB

BP2MI Koordinasi dengan Kemenlu Terkait Nasib PMI yang Tenggelam di Laut Korsel

BP2MI sebut tujuh ABK asal Indonesia jadi korban kapal 2 Haesinho

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kepala BP2MI Benny Rhamdani ajak semua pihak perangi sindikat penempatan ilegal PMI.
Foto: Wisnu Aji Prasetiyo/RepublikaTV
Kepala BP2MI Benny Rhamdani ajak semua pihak perangi sindikat penempatan ilegal PMI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) memastikan terus berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri RI dan Pemerintah Korea Selatan mengenai nasib pekerja migran Indonesia (PMI) yang tenggelam di laut Korea Selatan.

"BP2MI sebagaimana mandat Undang-Undang 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, tentu tidak akan berhenti untuk terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah Korea Selatan dan kementerian dan lembaga terkait lainnya untuk terus mengawasi kasus ini hingga tuntas," kata Kepala BP2MI Benny Rhamdani dalam konferensi pers daring diikuti dari Jakarta, Ahad malam.

Dalam kesempatan itu, dia mengonfirmasi bahwa tujuh anak buah kapal (ABK) asal Indonesia menjadi korban kapal 2 Haesinho yang tenggelam di perairan 68 kilometer selatan Kota Tongyeong, Korea Selatan pada Sabtu (9/3).

Menurutnya, dua orang tenaga kerja Indonesia sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dengan sisanya masih dalam proses pencarian oleh penjaga pantai Korsel atau Korean Coast Guard.

Dia mengonfirmasi seluruh ABK Indonesia yang menjadi korban peristiwa tersebut ditempatkan di Korsel melalui skema kerja sama swasta atau Private to Private menggunakan agensi penempatan.

"Kami akan terus berkomunikasi secara intensif dengan stakeholder terkait untuk mendapatkan kabar terbaru dari lima orang warga negara Indonesia atau pekerja migran Indonesia lainnya yang masih dalam proses pencarian," jelasnya.

Proses pemulangan para PMI yang menjadi korban sendiri dilakukan oleh Kementerian Luar Negeri RI dan pemulangan setibanya di Indonesia akan dilakukan oleh BP2MI.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَاِنْ كُنْتُمْ عَلٰى سَفَرٍ وَّلَمْ تَجِدُوْا كَاتِبًا فَرِهٰنٌ مَّقْبُوْضَةٌ ۗفَاِنْ اَمِنَ بَعْضُكُمْ بَعْضًا فَلْيُؤَدِّ الَّذِى اؤْتُمِنَ اَمَانَتَهٗ وَلْيَتَّقِ اللّٰهَ رَبَّهٗ ۗ وَلَا تَكْتُمُوا الشَّهَادَةَۗ وَمَنْ يَّكْتُمْهَا فَاِنَّهٗٓ اٰثِمٌ قَلْبُهٗ ۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ عَلِيْمٌ ࣖ
Dan jika kamu dalam perjalanan sedang kamu tidak mendapatkan seorang penulis, maka hendaklah ada barang jaminan yang dipegang. Tetapi, jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (utangnya) dan hendaklah dia bertakwa kepada Allah, Tuhannya. Dan janganlah kamu menyembunyikan kesaksian, karena barangsiapa menyembunyikannya, sungguh, hatinya kotor (berdosa). Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

(QS. Al-Baqarah ayat 283)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement