REPUBLIKA.CO.ID, oleh Eva Rianti
Pengamat senior dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro menanggapi ihwal perolehan suara PDIP yang unggul di Provinsi Bali, namun paslon yang diusung, Ganjar Pranowo-Mahfud MD justru kalah. Menurut Siti, ada anomali pada teori efek ekor jas (coattail effect) dalam fenomena tersebut.
Siti mengaku juga mempertanyakan mengenai fenomena di Bali. Ia mengambil gambaran bahwa berdasarkan studi empirik Pilkada di ribuan provinsi, kabupaten, dan kota menunjukkan bahwa dalam Pilkada yang menentukan kemenangan adalah sosok calon kepala daerah. Artinya sosok calon sangat menentukan, sementara partai politik (parpol) hanya menyempurnakan kemenangan.
“Tapi kasus Pilpres dan Pileg serentak 2024 terkesan menunjukkan anomali. Asumsinya teorinya, dengan pemilu serentak itu partai-partai yang mendukung calon yang bisa memenangkan Pilpres akan mendapatkan efek ekor jas atau coattail effect,” kata Siti kepada Republika, Senin (11/3/2024).