Senin 11 Mar 2024 16:53 WIB

Rayakan Nyepi, Pulau Bali Sepi dan Lengang Sejak Pagi

Pulau Bali terpantau sepi dan lengang sejak pagi dalam merayakan hari raya Nyepi.

Red: Bilal Ramadhan
Pecalang atau petugas pengamanan adat Bali memantau situasi jalan tol Bali Mandara saat Hari Raya Nyepi. Pulau Bali terpantau sepi dan lengang sejak pagi dalam merayakan hari raya Nyepi.
Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Pecalang atau petugas pengamanan adat Bali memantau situasi jalan tol Bali Mandara saat Hari Raya Nyepi. Pulau Bali terpantau sepi dan lengang sejak pagi dalam merayakan hari raya Nyepi.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Suasana seluruh wilayah di Pulau Bali terpantau sepi dan lengang saat umat Hindu mulai menjalani Catur Brata Penyepian pada Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946 mulai Senin, pukul 06.00 Wita.

Sejumlah pecalang atau petugas keamanan adat Bali patroli di tengah guyuran hujan di sejumlah titik di wilayah Desa Adat Tuban, Kabupaten Badung, Bali, sejak dimulai pelaksanaan Nyepi/ Tidak terlihat warga bepergian ke luar rumah.

Baca Juga

Jalanan sekitar Desa Adat Tuban yang pada malam sebelumnya dipadati ribuan warga untuk menyaksikan parade Ogoh-Ogoh, juga tampak lengang, tanpa terlihat kendaraan bermotor melintas.

Sekretaris Desa Adat Tuban I Gede Agus Suyasa menerangkan pihaknya mengerahkan 98 pecalang untuk bertugas di 14 pos di wilayah itu.

"Mereka berpatroli dengan berjalan kaki untuk memastikan tidak ada warga maupun wisatawan di luar rumah atau hotel sekaligus menjaga keamanan," kata dia.

Selama Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946, umat Hindu melaksanakan Catur Brata Penyepian, yaitu tidak menggunakan api, termasuk lampu penerangan (amati geni), tidak bepergian (amati lelungan), tidak menikmati hiburan (amati lelanguan), dan tidak bekerja (amati karya).

Catur Brata Penyepian dilaksanakan selama 24 jam, sejak Senin, pukul 06.00 hingga Selasa (12/3), pukul 06.00 Wita. Di wilayah Desa Adat Tuban, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dan Jalan Tol Bali Mandara menghentikan sementara operasional selama Hari Raya Nyepi.

Sebelumnya, General Manager Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai Handy Heryudhitiawan mengatakan pihaknya selaku pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mendukung pelaksanaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946 dengan menghentikan sementara operasional perjalanan udara, khususnya penerbangan komersial.

"Di hari ini, sudah mulai melaksanakan penutupan bandara jam 6 pagi untuk perayaan Hari Raya Nyepi sampai besok hari Selasa, jam 6 pagi, jadi pada saat ini Bandara I Gusti Ngurah Rai tidak ada aktivitas penerbangan," katanya.

Ia menjelaskan sudah diinformasikan sebelumnya melalui Notice To Airmen (NOTAM) sekitar tiga bulan yang lalu, bahwa pada 11 Maret 2024, mulai pukul 06.00 Wita sampai dengan 12 Maret 2024, pukul 06.00 Wita itu, pembatasan operasional karena Hari Raya Nyepi.

Di pintu masuk Jalan Tol Bali Mandara ditutupi portal dan dipajang papan pengumuman terkait dengan penutupan jalan tol mulai 10 Maret 2024, pukul 23.00 Wita dan dibuka kembali mulai 12 Maret 2024, pukul 07.00 Wita.

Suasana di area Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dan Jalan Tol Bali Mandara terpantau sepi dan lengang. Terlihat sejumlah pecalang sempat berpatroli di lokasi tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement