REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Serangkaian peristiwa tak mengenakkan terjadi dalam dua hari terakhir di Selokan Mataram, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dikabarkan seorang balita diduga tercebur di Selokan Mataram, Gemawang, Sinduadi, Mlati, Sleman pada Ahad (10/3/2023).
Humas Basarnas Yogyakarta, Pipit Eriyanto mengatakan kronologi kejadian tersebut terjadi saat orang tua tak lagi di rumah. Ayahnya sedang bekerja sedangkan ibunya tengah berbelanja. Di rumah hanya ada kakaknya.
"Anak tersebut keluar 700 m dari rumah, dicari tidak ada, biasanya main di pos ronda rusunawa Gemawang," kata Pipit, Senin (11/3/2024).
Pipit mengatakan saat itu ada yang melihat korban sudah sampai depan Gapura Gemawang RT 1 di tengah jalan. Setelah itu sudah diperingatkan oleh orang yang memancing di daerah tersebut.
"Tahu-tahu jalan ke arah timur sepedanya sudah ditengah jalan, sandal dibibir selokan, dan anak tersebut sudah tidak ada di lokasi terakhir," ujarnya.
Pipit menduga anak tersebut masuk ke selokan. Korban diketahui merupakan autis dan tuli. Korban akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada Senin.
Selain peristiwa tersebut, penemuan jenazah bayi laki-laki ditemukan di Selokan Mataram, Jalan Cangkringan Dhuri, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Senin (11/3/2024). Mayat ditemukan setelah saksi bersama istrinya membuka pintu air untuk mengairi sawah.
"Selanjutnya dalam penanganan petugas inafis Polresta Sleman dan Polsek Kalasan," kata Kapolsek Kalasan AKP Mujiyanto, Senin. Mujiyanto mengatakan saat ini mayat bayi tersebut dibawa ke RS Bhayangkara.