Senin 11 Mar 2024 19:00 WIB

Dalam Dua Hari, Balita Hanyut Hingga Temuan Mayat Bayi Terjadi di Selokan Mataram

Balita hanyut ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada Senin.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Agus raharjo
Tim SAR gabungan  menemukan balita yang hanyut di Selokan Mataram, dalam keadaan meninggal dunia, Senin (11/3/2024).
Foto: Dok.Humas Tim SAR Yogyakarta
Tim SAR gabungan menemukan balita yang hanyut di Selokan Mataram, dalam keadaan meninggal dunia, Senin (11/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Serangkaian peristiwa tak mengenakkan terjadi dalam dua hari terakhir  di Selokan Mataram, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dikabarkan seorang balita diduga tercebur di Selokan Mataram, Gemawang, Sinduadi, Mlati, Sleman pada Ahad (10/3/2023).

Humas Basarnas Yogyakarta, Pipit Eriyanto mengatakan kronologi kejadian tersebut terjadi saat orang tua tak lagi di rumah. Ayahnya sedang bekerja sedangkan ibunya tengah berbelanja. Di rumah hanya ada kakaknya.

Baca Juga

"Anak tersebut keluar 700 m dari rumah, dicari tidak ada, biasanya main di pos ronda rusunawa Gemawang," kata Pipit, Senin (11/3/2024).

Pipit mengatakan saat itu ada yang melihat korban sudah sampai depan Gapura Gemawang RT 1 di tengah jalan. Setelah itu sudah diperingatkan oleh orang yang memancing di daerah tersebut.

"Tahu-tahu jalan ke arah timur sepedanya sudah ditengah jalan, sandal dibibir selokan, dan anak tersebut sudah tidak ada di lokasi terakhir," ujarnya.

Pipit menduga anak tersebut masuk ke selokan. Korban diketahui merupakan autis dan tuli. Korban akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada Senin. 

Selain peristiwa tersebut, penemuan jenazah bayi laki-laki ditemukan di Selokan Mataram, Jalan Cangkringan Dhuri, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Senin (11/3/2024). Mayat ditemukan setelah saksi bersama istrinya membuka pintu air untuk mengairi sawah.

"Selanjutnya dalam penanganan petugas inafis Polresta Sleman dan Polsek Kalasan," kata Kapolsek Kalasan AKP Mujiyanto, Senin. Mujiyanto mengatakan saat ini mayat bayi tersebut dibawa ke RS Bhayangkara.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement