Senin 11 Mar 2024 19:22 WIB

Unair Siapkan Lulusan yang Cekatan Gunakan AI

FEB Unair telah menyiapkan lulusannya untuk bisa mengelola bisnis dengan AI.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ani Nursalikah
Universitas Airlangga (Unair).
Foto: istimewa
Universitas Airlangga (Unair).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB Unair) Gancar Candra Premananto mengatakan, berkembangnya Artificial Intelligence (AI) turut mengancam sejumlah profesi. Utamanya profesi terkait bisnis dan digital.

"Saat ini beberapa profesi di dunia bisnis dapat hilang dengan kehadiran AI. Contohnya, asisten, penulis naskah, konsultan kreatif, dan masih banyak lagi," kata Gancar, Senin (11/3/2024). 

Baca Juga

Untuk mengantisipasi hal tersebut, FEB Unair telah menyiapkan lulusannya untuk bisa mengelola bisnis dengan dukungan AI. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mengirimkan para dosen mengikuti sertifikasi kompetensi profesional AI untuk bisnis, serta menggelar mata kuliah yang dapat mengampu mahasiswa tentang urgensi digitalisasi dan AI.

"Kami sendiri mengadakan kegiatan belajar mengajar untuk mengakomodasi penggunaan AI sebagai personal assistant, baik di level sarjana ataupun pascasarjana. Untuk mahasiswa sarjana, kami telah menyediakan mata kuliah Literasi Digital dan Bisnis, serta Transformasi Digital. Sedangkan untuk mahasiswa magister, kami telah menyediakan mata kuliah Sistem Informasi Bisnis," ujarnya.

Selain itu, lanjut Gancar, Manajemen FEB Unair juga rutin menggelar seminar internasional bersama para praktisi, hingga menjalin kerja sama dengan Universiti Sains Malaysia (USM) untuk menunjang penggunaan AI dalam dunia kerja. FEB Unair, kata Gancar, sangat menyadari kemajuan teknologi bukanlah hal yang harus dihindari.

"Namun harus dijadikan supporting factor untuk kemajuan bisnis. Maka dari itu, Manajemen FEB Unair berencana ke depannya akan menyediakan pelatihan sertifikasi kompetensi riset berbasis AI," ucapnya. 

Dekan FEB Unair Prof Dian Agustia menegaskan, sudah seharusnya mahasiswa mampu memanfaatkan teknologi sebagai faktor pendorong kesuksesan bisnisnya. Maka dari itu, pihaknya rajin mengirimkan dosen untuk memiliki sertifikasi kompetensi yang mengakomodasi perkembangan yang ada.

"Kami juga merancang proses belajar mengajar yang bukan hanya klasikal, namun mampu memberi pengalaman nyata menggunakan teknologi," kata dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement