Senin 11 Mar 2024 20:51 WIB

Ada Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Bunuh Diri di Penjaringan, Ini Analisis Pakar Forensik

Reza meragukan dua anak dalam yang meninggal sepakat untuk bunuh diri.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Agus raharjo
Warga berdoa di sekitar TKP sekeluarga bunuh diri, Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara, Ahad (10/3/2024).
Foto: Dok Republika
Warga berdoa di sekitar TKP sekeluarga bunuh diri, Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara, Ahad (10/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel menduga ada unsur pembunuhan dalam kasus kematian satu keluarga di Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, melalui aksi bunuh diri. Keempat korban meninggal merupakan satu keluarga, yakni ayah-ibu dan dua anaknya.

Keempatnya dilaporkan melakukan aksi bunuh diri di Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara pada Sabtu (9/3/2024) sore. Reza mengkritisi narasi tunggal berupa bunuh diri dalam kasus ini.

Baca Juga

"Mempersoalkan narasi ini semata bunuh diri keluarga. Saya pertanyakan karena bisa jadi di samping bunuh diri ada pembunuhan. Sebagian pihak bisa dilakukan bunuh diri, pihak lain terindikasi korban pembunuhan," kata Reza kepada Republika.co.id, Senin (11/3/2024). 

Reza menyebut ketika ada aksi terindikasi pelanggaran hukum yang dilakukan bersama-sama oleh beberapa orang patut dilihat konsen antarpelaku. Kalau empat orang itu berkehendak sukarela untuk lompat maka bisa diamini itu bunuh diri karena masing-masing pihak berkehendak.