Senin 11 Mar 2024 22:26 WIB

Harga Sejumlah Kebutuhan Pokok di Tanjungpinang Naik Jelang Ramadhan

Harga sejumlah komoditas pokok, seperti cabai hingga daging ayam.

Pedagang membungkus cabai untuk pembeli di Pasar (ilustrasi).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pedagang membungkus cabai untuk pembeli di Pasar (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Harga sejumlah kebutuhan pokok di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengalami kenaikan sehari jelang bulan Ramadhan 1445 Hijriah, seperti yang terlihat di pasar tradisional Bintan Center. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disdagin) Tanjungpinang Riany mengatakan komoditas pokok yang mengalami kenaikan, antara lain cabai, daging ayam, hingga telur ayam.

"Dari hasil pantauan kami di lapangan, kenaikan harga bahan pokok saat ini masih wajar dengan beberapa pertimbangan yang disampaikan pedagang," kata Riany, di Tanjungpinang, Senin (11/3/2024)

Baca Juga

Ia menyebut harga cabai merah di Pasar Bintan Center mengalami kenaikan dari Rp75 ribu menjadi Rp88 ribu per kilogram. Demikian pula harga cabai rawit dari Rp51 ribu menjadi Rp54 ribu per kilogram, lalu cabai hijau Rp60 ribu per kilogram dan cabai nano-nano Rp80 ribu per kilogram.

Menurut Riany, kenaikan harga itu terjadi karena pengambilan cabai dari produsen stok di daerah penghasil mengalami gagal panen, sehingga hasil dan kualitasnya kurang bagus.

“Penyebab lain, kenaikan cabai itu akibat ongkos transportasi yang menggunakan pesawat untuk mendatangkan cabai dari Mataram,” ujar Riany.

Tidak hanya cabai, kata Riany, kenaikan juga terjadi pada daging ayam yang menyentuh harga Rp44-45 ribu per kilogram, padahal beberapa hari sebelumnya masih Rp41.500 per kilogram. Kendati begitu, warga tetap antusias membeli ayam untuk kebutuhan sahur maupun berbuka puasa.

Kemudian, daging sapi segar menjelang Ramadhan dijual seharga Rp150 ribu per kilogram dan stok masih aman.

“Tapi untuk stok hari raya Idul Fitri 2024, daging sapi segar masih terbatas karena ada ketentuan dengan bebasnya balai pengujian mutu (BPM), namun ada kebijakan wajib vaksin untuk hewan yang keluar dengan biaya ditanggung sendiri,” katanya lagi.

Selain itu, harga telur ayam juga naik sekitar Rp100 rupiah per butir yang dipicu masa ayam bertelur tidak merata, sehingga stok terbatas. Untuk bumbu masak masih stabil walaupun harga cabai naik.

"Sementara harga sayur malah turun karena hasil panen maksimal, seperti bayam yang semula mencapai Rp21 ribu, sekarang hanya Rp8 ribu, termasuk kangkung dari Rp17 ribu sudah turun menjadi Rp6 ribu,” ujar Riany.

Salah seorang pedagang cabai di pasar Bintan Center Andi mengaku, terpaksa menaikkan harga cabai karena tingginya biaya transportasi pengiriman cabai dari daerah penghasil. Ia mendatangkan cabai dari Medan, Sumatera Utara.

"Kenaikan harga cabai sudah cukup lama terjadi, misalnya cabai hijau dari yang biasanya di kisaran Rp75 ribu, kini dijual Rp88-90 ribu per kilogram," kata Andi.

Seorang pembeli Azizah terpaksa berhemat membeli kebutuhan pokok untuk menyambut Ramadhan seiring kenaikan sejumlah harga bahan pangan di pasar Bintan Center. Terutama konsumsi cabai, dari yang biasanya membeli satu kilogram untuk kebutuhan dapur rumah, kini harus dikurangi menjadi setengah kilogram.

"Semoga harga sembako khususnya cabai kembali normal seperti biasanya. Kalau sekarang tetap beli, tapi dikurangi jumlahnya demi menghemat pengeluaran," ucap Azizah.

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement