Senin 11 Mar 2024 22:31 WIB

Destinasi Wisata Makassar-Maros Dukung Kunjungan Wisman ke Sulsel

Berdasarkan data BPS diketahui ada 742 kunjungan wisman ke Sulawesi Selatan.

Red: Lida Puspaningtyas
Wisatawan asing turun dari kapal pesiar MS Coral Adventure asal Australia yang berlabuh di Pelabuhan Sukarno Hatta, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (12/3/2020).
Foto: Antara/Abriawan Abhe
Wisatawan asing turun dari kapal pesiar MS Coral Adventure asal Australia yang berlabuh di Pelabuhan Sukarno Hatta, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (12/3/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Potensi destinasi wisata di Kota Makassar dan Kabupaten Maros turut memberikan kontribusi positif terhadap kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Sulawesi Selatan.

"Pada Januari 2024, berdasarkan data BPS diketahui ada 742 kunjungan wisman ke Sulawesi Selatan. Kunjungan tersebut dua daerah terbanyak disinggahi dari bandara dan pelabuhan yakni destinasi di Kabupaten Maros dan Kota Makassar," kata Kadisbudpar Sulsel H Muhammad Arfah di Makassar, Senin (11/3/2024).

Baca Juga

Geliat kunjungan wisman di Sulsel, perlahan tapi pasti mulai bergairah kembali pasca COVID-19 dan sudah masuk adaptasi normal baru.

Pontensi destinasi wisata di Kota Makassar selain sebagai gerbang atau pintu masuk di Kawasan Timur Indonesia (KTI), juga memiliki sejumlah ikon yang menarik pengunjung diantaranya ikon sejarah dengan Benteng Rotterdam dan Benteng Sombaopu.

Sementara di sisi barat Kota Makassar terdapat Pantai Losari dengan empat anjungan etnik di Sulsel dan Sulbar yakni etnik Makassar, Bugis, Toraja dan Mandar.

Termasuk ikon Center Point Of Indonesia (CPI) dengan Wisma Negara yang menawarkan aneka jajanan sambil menikmati panorama matahari terbenam.

Sedang potensi lainnya di Kabupaten Maros, terdapat kawasan wisata karst Rammang-Rammang yang masuk dalam "World Heritage" dan sudah mendapatkan pengakuan dari UNESCO sebagai organisasi dunia yang salah satunya menangani budaya.

Terdapat Taman Wisata Alam (TWA) Bantimurung yang juga menjadi destinasi wisata andalan Kabupaten Maros. Di lokasi ini juga terdapat air terjun dan tempat penangkaran kupu-kupu endemik.

Khusus pada saat akhir pekan jelang hari raya keagamaan nasional, jumlah pengunjung yang merupakan wisatawan lokal dan wisatawan nusantara mengalami peningkatan dua hingga tiga kali lipat dibandingkan hari biasa yang rata-rata hanya sekitar 100 - 200 orang pengunjung.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement