REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolsek Metro Penjaringan, Kompol Agus Ady Wijaya menyebut keempat korban bunuh diri di Apartemen Teluk Intan Penjaringan, Jakarta Utara sudah dua tahun tidak menempati unit apartemennya. Mereka baru mendatangi kembali apartement miliknya pada hari Sabtu (9/3/2024) lalu dan langsung melakukan aksi bunuh diri dengan melompat dari lantai 22 apartemen tersebut.
"Korban ini sudah lama tidak menempati salah satu tempat tinggalnya yang ada di apartemen ini, sudah 2 tahun yang lalu. Baru ini kembali lagi ke apartemen ini dan langsung seperti ini (bunuh diri),” ujar Agus Ady Wijaya, Senin (11/3/2024).
Agus Ady Wijaya melanjutkan, sampai dengan saat ini pihak penyidik belum mengetahui alasan mereka tidak pernah menempati atau mengunjungi apartemennya dalam waktu yang lama.
Kemudian hingga saat ini juga pihak penyidik masih terus melakukan penelusuran untuk mencari motif sebenarnya satu keluarga melakukan tindakan bunuh diri. Salah satunya dengan cara meminta keterangan kepada kerabat atau orang-orang dekat para korban.
“Kami akan coba hubungi orang terdekat dari korban untuk menelusuri motif kejadian ini,” ucap Ady Wijaya.
Keterangan tetangga
Salah satu tentangga korban yang tak mau disebut namanya mengaku sering dipinjam uang oleh korban. Namun, ia tak selalu meminjamkan uang setiap korban meminta.
"Akhir-akhir ini juga sering pinjam, tapi kemampuan (kami) terbatas. Pinjam dicuekin. Kalau ada uang ya dikasih, tapi (saya lihat) terdesak sekali," kata lelaki itu.
Ia juga mengaku unit korban sering didatangi orang, yang diduga hendak menagih utang. Orang yang datang ke unit apartemen korban itu dinilai sedikit kasar. Bahkan, suaranya sempat mengganggu tetangga di sekitar.