REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--PT Pos Indonesia (Persero) memberikan dukungan dalam proses seleksi pemain Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-17 dan U-20, melalui aplikasi Pospay.
Proses seleksi yang dilakukan di 10 wilayah itu, salah satunya berada di Stadion Mandala Krida Yogyakarta. Proses seleksi bibit potensial remaja dari usia 15 hingga 18 tahun tersebut diikuti sebanyak 1.582 pemain muda. Jateng-DIY menjadi kota keempat setelah Lampung, Medan dan Bandung. Seleksi calon anggota Garuda Muda ini dilakukan langsung Direktur Teknik (Dirtek) PSSI sekaligus pelatih Timnas U-20, Indra Sjafri dan pelatih timnas U-17, Nova Arianto.
“PSSI sudah menetapkan 10 regional untuk seleksi bagi pemain-pemain yang belum terdeteksi maupun teridentifikasi di kompetisi Soeratin dan EPA. Di 10 regional itu semua pelatih baik di Timnas U20, U17, dan Timnas U17 wanita hadir ke kota-kota tersebut untuk melihat talenta yang ada,” kata pelatih Indra Sjafri dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (12/3).
Pada seleksi yang digelar selama dua hari (Sabtu-Minggu, 9-10/3). Antusiasme luar biasa ditampilkan para pemain muda putra dan putri. Meski diguyur hujan, para talenta muda ini berusaha mengeluarkan seluruh potensi diri dari skill, teknik, dan mental untuk bisa terpilih masuk menjadi Garuda muda punggawa Merah Putih.
Para calon pemain timnas harus melalui seleksi kriteria tinggi dan berat badan, serta memiliki skil teknik, fisik dan attitude yang baik, disiplin dan percaya diri. Proses seleksi di Yogyakarta dilangsungkan dengan melakukan pertandingan seperti jumlah tim sebenarnya yaitu 11 lawan 11 pemain.
“Di Yogyakarta kita melakukan seleksi dengan pertandingan 11 lawan 11. Di sana kita melihat bagaimana individual taktikal mereka, grup taktikal, dan tim taktikal mereka. Termasuk melihat skill mereka,” ucap Indra.
Indra Sjafri sendiri mengaku kagum dengan antusiasme anak-anak muda peserta seleksi timnas U-17 dan U-20 untuk wilayah Jateng-DIY dan sekitarnya. Jumlah peserta yang mencapai lebih dari 1.500 pemain menjadi terbanyak saat ini dari penyelenggaraan seleksi.
Terkait kerja sama dengan Pos Indonesia, yang belakangan punya wajah baru berupa logo yaitu PosIND, Indra menjelaskan kehadiran Pos sangat berarti untuk mendukung sepak bola Tanah Air.
“Belum lama ini, Sekretaris Jenderal PSSI, Deputi Sepak Bola PSSI hadir di Kantorpos di Pasar Baru, Jakarta. Ada rencana kerja sama untuk delivery barang dari FIFA yaitu bola. Selain itu juga untuk seleksi di Yogya, mereka mau melihat bagaimana Pospay berperan. Setelah ini mungkin akan ada bentuk kerja sama yang kemungkinan PT Pos Indonesia bisa men-support sepak bola Indonesia,” kata Indra yakin.
Indra Sjafri tidak menampik ada ikatan emosional antara dirinya dan PosIND. Yak arena Indra Sjafri muda pernah menjadi karyawan PosIND di Padang. Tidak berlebihan bila PosIND pun melihat sosok Indra Sjafri sebagai orang yang punya semangat, dengan motivasi yang kuat, disiplin dan terutama sangat pas mejadi panutan (role model) bagi generasi muda.
“Terima kasih untuk kerja sama Pos Indonesia karena PSSI tidak bisa berjalan sendiri. Banyak pihak yang harus membantu, termasuk perusahaan. Kerja sama ini sangat membantu untuk perkembangan sepak bola Indonesia ke depannya,” ucap pelatih asal Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat itu.
Lebih lanjut Indra Sjafri berharap kolaborasi PSSI dan PosIND dapat berjalan lancar ke depannya. “Sebagai insan PT Pos Indonesia dan sekarang berada di lingkungan profesional sepak bola, tentu saya sangat bangga akan kolaborasi ini. Saya sangat terharu dengan dukungan PT Pos Indonesia. Ke depannya saya berharap terjalin kerja sama PSSI dengan PT Pos Indonesia. Semoga PT Pos Indonesia lebih baik dan transformasi yang sudah dilakukan berjalan sesuai rencana,” kata Indra yang dahulu pernah menjadi karyawan Pos Indonesia ini.
Lahirkan Pesepak Bola Berbakat dari Bibit Muda
Ketua Umum Asprov PSSI DIY Dessy Arfianto menjelaskan proses seleksi pemain timnas ini mendapat respons luar biasa. Saking banyaknya peserta baik pemarin putra dan putri, penyelenggaraan seleksi timnas U-17 dan U-20 pun ditambah satu hari.
“Di luar perkiraan kita, antusiasme adik-adik untuk mengikuti seleksi tim nasional ini ternyata luar biasa. Sebanyak 1.582 anak terlibat seleksi ini baik dari kawasan Yogya maupun Jawa Tengah. Semoga apa yang kita upayakan menjadi manfaat bagi semua. Ini menunjukkan minat anak-anak untuk berpartisipasi sebagai pemain Timnas Indonesia di wilayah Yogya dan sekitarnya ini cukup besar,” kata Dessy Arfianto.
Ia berpesan kepada calon pemain yang tak lolos seleksi agar tidak berkecil hati. Sebab, tetap ada hikmah yang dapat dipetik dari keikutsertaan pada proses seleksi ini.
“Saya rasa bukan masalah terpiih atau tidak terpilih, tapi bagaimana dia bisa menimba ilmu dari suasana proses seleksi tim nasional ini sangat penting untuk kemajuan sepak bola. Semangat menolak menyerah untuk terus bermain bola,” katanya.
Dari proses seleksi pemain tim nasional di Yogyakarta ini Dessy berharap akan mendapatkan bibit unggul pemain sepak bola. “Kita PSSI berharap dapat mewadahi anak-anak, dan nantinya akan ada 11 pemain timnas dari Yogyakarta,” ujarnya.
Perihal dukungan Pos Indonesia melalui aplikasi Pospay, Dessy menilai kerja sama dengan berbagai pihak memang sangat diperlukan untuk mendukung sukses penyelenggaraan acara.
“Kita bekerja sama dengan beberapa pihak, termasuk Pospay dari Pos Indonesia yang memfasilitasi acara ini. Kita sangat bangga bisa berkolaborasi dengan PT Pos Indonesia karena merupakan salah satu (BUMN) legendaris di Indonesia. Mari bersama-sama kita bergandeng tangan membawa garuda terbang tinggi dari Yogya,” ucapnya.