REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Polisi belum menetapkan tersangka terkait dengan ledakan mercon yang terjadi di teras salah satu rumah warga di Dusun Gedongsari, Wijirejo, Pandak, Bantul, DIY. Hal ini dikarenakan pemilik bubuk mercon turut menjadi korban dan masih menjalani penanganan medis.
"(Pemilik bubuk mercon) masih penanganan medis. Kami masih mengutamakan keselamatan," kata Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, Selasa (12/3/2023).
Jeffry menyebut bahwa proses identifikasi dan investigasi terkait kasus ini masih tetap berlangsung. Terkait adanya unsur pidana, pihaknya juga perlu melakukan gelar perkara.
Sementara, saat ini masih belum banyak keterangan yang bisa didapat dari korban. Setidaknya, ada empat orang yang menjadi korban atas ledakan mercon tersebut.
"Kondisi korban juga masih dalam penanganan medis, jadi kami mohon waktu," ucap Jeffry.
Seperti diketahui, sebuah ledakan terjadi di teras salah satu rumah warga di Dusun Gedongsari, Wijirejo, Pandak, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Ledakan yang disebabkan mercon terjadi pada Ahad (10/3/2024) sekitar pukul 17.40 WIB.
Awal kejadian saat salah satu saksi mendengar ledakan keras dan selanjutnya mendatangi sumber suara yang berasal dari rumah korban. Saksi atas Marwanto mendapati empat orang korban yang sebagian tergeletak di lantai, dan menurut keterangan dari saksi diduga penyebab ledakan dari obat (bubuk) mercon.
Keempat korban yakni Slamet (35 tahun) mengalami luka bakar di wajah, tangan kanan dan kiri, kaki kanan dan kiri, jari kanan patah, ujung jari dan jari kiri hancur. Selain itu Fathurrahhman (15 tahun) mengalami luka bakar di mata sebelah kanan, kaki kanan dan kiri serta luka bakar di tangan kanan dan kiri.
Kemudian Syahroni (36 tahun) mengalami luka bakar di wajah, tangan kanan dan luka bakar di kaki kanan. Terakhir, Arif (13 tahun) yang mengalami luka bakar di wajah, leher dan luka bakar tangan sebelah kanan dan kiri.
Dari keterangan sementara korban, obat mercon yang meledak tersebut terdiri dari satu paket pupuk kelengkeng, boster, lirang dan bron ditambah batu kerikil. Obat mercon tersebut dibeli secara online melalui e-commerce seharga Rp 100 ribu dan rencananya akan dibuat mercon banting.