Selasa 12 Mar 2024 23:06 WIB

Dinkes Bogor Catat Kasus DBD Melonjak Signifikan

Dari 563 kasus DBD di Kabupaten Bogor, enam orang diantaranya meninggal dunia.

Petugas melakukan pengasapan (fogging) di kawasan Pabaton, Kota Bogor, Jawa Barat Kamis (8/12/2022). Pengasapan di pemukiman penduduk tersebut untuk mengantisipasi penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang berasal dari nyamuk Aedes Aegypti pada musim hujan. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas melakukan pengasapan (fogging) di kawasan Pabaton, Kota Bogor, Jawa Barat Kamis (8/12/2022). Pengasapan di pemukiman penduduk tersebut untuk mengantisipasi penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang berasal dari nyamuk Aedes Aegypti pada musim hujan. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR--Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mencatat kasus demam berdarah dengue (DBD) melonjak secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Adang Mulyana mengungkapkan bahwa kasus DBD di daerahnya sudah mencapai 563 kasus meski baru memasuki bulan ketiga.

Baca Juga

"Total kasus mencapai 563 kasus, itu data kami per 9 Maret 2024," ujar Adang, di Cibinong, Bogor, Selasa (12/3/2024).

Dari 563 kasus DBD di Kabupaten Bogor, enam orang di antaranya tercatat meninggal dunia, dan sisanya berhasil sembuh.

Adang menyebutkan bahwa pasien yang terinfeksi gejala DBD mengalami peningkatan setiap minggunya. Salah satunya terjadi di RSUD Cileungsi.

"Pada minggu lalu, terdapat satu kasus kematian di RSUD Cileungsi. Ini adalah pasien yang sedang dirawat," ujarnya.

Hal itu membuat Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor memasifkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di beberapa wilayah, mulai dari penyuluhan hingga penyemprotan menggunakan alat fogging.

Ia mengimbau warganya untuk mewaspadai penyakit DBD yang mulai meningkat di sejumlah wilayah. "Demam berdarah sudah mulai menyerang masyarakat di sejumlah daerah, termasuk Kabupaten Bogor. Maka penting bagi warga untuk waspada," katanya.

Adang meminta warga agar menerapkan pola 3M plus untuk mencegah penyakit demam berdarah, yaitu dengan menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air, mengubur dan mendaur ulang barang bekas tidak terpakai yang menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement