Selasa 12 Mar 2024 22:16 WIB

Hindari Penyakit Pancaroba, Pakar Kesehatan Bagikan Tips-nya

Perubahan suhu dari dingin ke panas membuat seorang lebih mudah terserang penyakit.

Red: Qommarria Rostanti
Tips menghindari penyakit pancaroba (ilustrasi).
Foto: Republika.co.id
Tips menghindari penyakit pancaroba (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Pakar Kesehatan dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Prof Syamsul Arifin mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan diri dan sanitasi lingkungan. Salah satunya untuk mencegah penularan penyakit pada musim pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.

"Dengan membiasakan pola hidup bersih dan sehat, insya Allah kita dapat menghindari penyakit-penyakit yang sering muncul pada masa pancaroba saat ini," katanya di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), Selasa (12/3/2024).

Baca Juga

Menurut Syamsul, perubahan suhu seperti dari cuaca yang dingin ke panas dapat membuat seseorang lebih mudah terserang penyakit. Hal ini karena virus dapat bertahan di cuaca yang dingin dan imun tubuh cenderung melemah pada suhu yang rendah.

Di samping itu kondisi cuaca seperti curah hujan, banjir, kelembapan, dan musim panas, memiliki efek yang cukup signifikan terhadap penyebaran penyakit pada manusia. Misalnya, hujan deras yang terjadi secara terus menerus dapat meningkatkan peluang penyebaran penyakit yang dibawa oleh kuman dalam air hujan.

Syamsul menyebut beberapa jenis penyakit musim pancaroba yang sering terjadi antara lain Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), Demam Berdarah Dengue (DBD), diare, dan tifus. Oleh karena itu Guru Besar Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran ULM itu menekankan pencegahan penyakit tersebut. Utamanya dengan menjaga kebersihan diri agar tetap sehat dan mengurangi risiko diri maupun orang terdekat terserang penyakit.

Dia mengatakan banyak penyakit yang tersebar saat bakteri berbahaya pindah dari satu orang ke orang lain melalui kontak langsung, seperti bersentuhan dengan orang yang terinfeksi atau kontak tidak langsung seperti menyentuh suatu barang yang telah disentuh oleh orang yang terinfeksi. "Membersihkan diri dengan menyeluruh merupakan hal yang sebaiknya tidak terlewatkan, disamping menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal dan kantor," ujarnya. 

Selain dua hal utama itu, kata dia, pencegahan penyakit juga dapat dilakukan dengan peningkatan imunitas tubuh. Misalnya melalui olahraga yang teratur, istirahat yang cukup, minum air putih yang banyak, konsumsi makanan yang bergizi, dan mengelola stres dengan baik.

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا تَدَايَنْتُمْ بِدَيْنٍ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى فَاكْتُبُوْهُۗ وَلْيَكْتُبْ بَّيْنَكُمْ كَاتِبٌۢ بِالْعَدْلِۖ وَلَا يَأْبَ كَاتِبٌ اَنْ يَّكْتُبَ كَمَا عَلَّمَهُ اللّٰهُ فَلْيَكْتُبْۚ وَلْيُمْلِلِ الَّذِيْ عَلَيْهِ الْحَقُّ وَلْيَتَّقِ اللّٰهَ رَبَّهٗ وَلَا يَبْخَسْ مِنْهُ شَيْـًٔاۗ فَاِنْ كَانَ الَّذِيْ عَلَيْهِ الْحَقُّ سَفِيْهًا اَوْ ضَعِيْفًا اَوْ لَا يَسْتَطِيْعُ اَنْ يُّمِلَّ هُوَ فَلْيُمْلِلْ وَلِيُّهٗ بِالْعَدْلِۗ وَاسْتَشْهِدُوْا شَهِيْدَيْنِ مِنْ رِّجَالِكُمْۚ فَاِنْ لَّمْ يَكُوْنَا رَجُلَيْنِ فَرَجُلٌ وَّامْرَاَتٰنِ مِمَّنْ تَرْضَوْنَ مِنَ الشُّهَدَۤاءِ اَنْ تَضِلَّ اِحْدٰىهُمَا فَتُذَكِّرَ اِحْدٰىهُمَا الْاُخْرٰىۗ وَلَا يَأْبَ الشُّهَدَۤاءُ اِذَا مَا دُعُوْا ۗ وَلَا تَسْـَٔمُوْٓا اَنْ تَكْتُبُوْهُ صَغِيْرًا اَوْ كَبِيْرًا اِلٰٓى اَجَلِهٖۗ ذٰلِكُمْ اَقْسَطُ عِنْدَ اللّٰهِ وَاَقْوَمُ لِلشَّهَادَةِ وَاَدْنٰىٓ اَلَّا تَرْتَابُوْٓا اِلَّآ اَنْ تَكُوْنَ تِجَارَةً حَاضِرَةً تُدِيْرُوْنَهَا بَيْنَكُمْ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ اَلَّا تَكْتُبُوْهَاۗ وَاَشْهِدُوْٓا اِذَا تَبَايَعْتُمْ ۖ وَلَا يُضَاۤرَّ كَاتِبٌ وَّلَا شَهِيْدٌ ەۗ وَاِنْ تَفْعَلُوْا فَاِنَّهٗ فُسُوْقٌۢ بِكُمْ ۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗ وَيُعَلِّمُكُمُ اللّٰهُ ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu melakukan utang piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Janganlah penulis menolak untuk menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkan kepadanya, maka hendaklah dia menuliskan. Dan hendaklah orang yang berutang itu mendiktekan, dan hendaklah dia bertakwa kepada Allah, Tuhannya, dan janganlah dia mengurangi sedikit pun daripadanya. Jika yang berutang itu orang yang kurang akalnya atau lemah (keadaannya), atau tidak mampu mendiktekan sendiri, maka hendaklah walinya mendiktekannya dengan benar. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi laki-laki di antara kamu. Jika tidak ada (saksi) dua orang laki-laki, maka (boleh) seorang laki-laki dan dua orang perempuan di antara orang-orang yang kamu sukai dari para saksi (yang ada), agar jika yang seorang lupa, maka yang seorang lagi mengingatkannya. Dan janganlah saksi-saksi itu menolak apabila dipanggil. Dan janganlah kamu bosan menuliskannya, untuk batas waktunya baik (utang itu) kecil maupun besar. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah, lebih dapat menguatkan kesaksian, dan lebih mendekatkan kamu kepada ketidakraguan, kecuali jika hal itu merupakan perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu jika kamu tidak menuliskannya. Dan ambillah saksi apabila kamu berjual beli, dan janganlah penulis dipersulit dan begitu juga saksi. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sungguh, hal itu suatu kefasikan pada kamu. Dan bertakwalah kepada Allah, Allah memberikan pengajaran kepadamu, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

(QS. Al-Baqarah ayat 282)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement