Ketika tiba adzan Maghrib, Fikri bersama Reza ditemani satu relawan lokal kemudian berbuka puasa di ruangan tempat mereka mengungsi, di salah satu kamp pengungsian. Kamp pengungsian mereka berupa bangunan sekolah.
Mereka berbuka puasa bersama ribuan warga Gaza lainnya. Walaupun berbuka hanya dengan menu seadanya, namun mereka sangat bersyukur.
“Alhamdulillah, beginilah buka puasa di Jalur Gaza, seadanya dan bahkan banyak saudara kita yang lebih menderita lagi. Semoga kami terus istiqamah dan bisa menyalurkan bantuan,” kata Fikri.
“Kami berbuka puasa dengan roti, dicolek dengan daging kornet dan campuran lainnya yang dimasak seadanya. Setelah itu, dengan buah zaitun atau bisa dengan cabai atau daun bawang dan bombay sebagai lalapan,” ujar Fikri sambil menikmati makanan berbuka.
Relawan yang telah berada di Gaza sejak awal 2019 ini pun mengingatkan agar rakyat Indonesia terus mendoakan rakyat Gaza, khususnya mendokan agar gencatan senjata di Jalur Gaza bisa terlaksana.