Rabu 13 Mar 2024 07:05 WIB

Suara Muslim Kanada untuk Wujudkan Gencatan Senjata di Gaza

Kanada menjaga hubungan dekat dengan Israel selama puluhan tahun

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Warga Gaza tengah membuat sajian berbuka.
Foto: VOA
Warga Gaza tengah membuat sajian berbuka.

REPUBLIKA.CO.ID, MONTREAL -- Masyarakat muslim Kanada menggelar kampanye dalam skala yang belum pernah dilakukan sebelumnya pada bulan Ramadhan tahun ini untuk mendorong pemerintah berbuat lebih banyak dalam mengakhiri krisis Gaza. Sudah lima bulan kantong pemukiman itu dibombardir Israel.

Operasi militer Israel sudah menewaskan lebih dari 31 ribu orang dan memicu krisis kemanusiaan. Masyarakat muslim Kanada yakin politisi-politisi negara tidak berbuat banyak menghentikan krisis tersebut.

Baca Juga

"Kami melihat setiap hari saudara-saudara kami di Palestina tewas. Kami melihat banjirnya gambar-gambar mengerikan," kata petugas advokasi Dewan Nasional Muslim Kanada (NCCM) Fatema Abdalla seperti dikutip Aljazirah, Selasa (12/3/2024). "Jadi Ramadhan ini jelas akan menjadi jauh lebih sulit untuk semua orang," tambahnya.

NCCM adalah salah satu dari lebih dari 300 kelompok muslim di kawasan Amerika Utara yang mengirim ultimatum ke politisi Kanada. NCCM meminta secara tegas, agar pemerintah segera bertindak mengakhiri perang dan bela hak-hak rakyat Palestina atau anda tidak akan berbicara pada jamaah dalam pertemuan-pertemuan komunitas bulan ini.

Organisasi-organisasi yang termasuk kelompok-kelompok advokasi, masjid dan pusat-pusat kebudayaan menuntut lima hal dari anggota parlemen. Mulai dari, mengecam kejahatan perang Israel sampai menghentikan pengiriman senjata Kanada ke Israel dan mendorong gencatan senjata di Gaza.

"Bila anggota parlemen tidak bisa secara terbuka berkomitmen pada semua yang kami minta ini, maka sayangnya kami bisa tidak memberikan ruang untuk berpidato pada jamaah kami," kata Abdalla.

Seperti negara-negara lain di seluruh dunia Kanada juga dilanda unjuk rasa besar menuntut diakhirinya perang Gaza yang dimulai awal Oktober lalu. Serangan Israel ke kantong pemukiman Palestina itu menyebabkan kehancuran dan pengungsian dan pemerintah Israel juga masih memblokir bantuan yang sangat dibutuhkan.

PBB memperingatkan ancaman kelaparan dan penyebaran penyakit sementara bulan Januari lalu Mahkamah Internasional (ICJ) memutuskan terdapat kemungkinan resiko genosida dan memerintahkan Israel mencegah aksi genosida.

"Kami sangat kecewa dengan respon dari pejabat terpilih kami (di Kanada) pada bencana kehancuran di Gaza," kata juru bicara kelompok advokasi muslim di dalam sekitar City of London, Ontario, Hikma Public Affairs Council, Nawaz Tahir yang turut menandatangani surat tersebut.

"Biasanya kami mengundang pejabat terpilih ke kegiatan kami, ke masjid kami, untuk merayakan konsep komunitas sepanjang Ramadhan. Ini sulit dilakukan ketika lemahnya respon pada pembunuhan massal terhadap saudara dan saudari kami di Palestina," katanya.

Kanada menjaga hubungan dekat dengan Israel selama puluhan tahun. Pemerintah Perdana Menteri Justin Trudeau juga masih sekutu dekat negara itu.

Pada dua bulan pertama perang di Gaza, Ottawa menolak tekanan masyarakat untuk menyerukan gencatan senjata jangka panjang dan hanya mendorong "jeda kemanusiaan." Pada bulan Desember lalu Kanada berubah haluan dan mendukung mosi gencatan senjata di Majelis Umum PBB.

Trudeau akui Ramadhan yang sangat sulit ...

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement