REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange mengalami penurunan pada Selasa (12/3/2024) atau Rabu pagi WIB karena penguatan indeks dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil surat hutang pemerintah AS. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April tercatat menurun 22,50 dolar AS atau 1,03 persen menjadi ditutup pada 2.166,10 dolar AS per ounce.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Selasa (12/3/2024) bahwa Consumer Price Index (CPI) pada Februari mengalami peningkatan 0,4 persen dan 3,2 persen dari tahun lalu. Kenaikan bulanan sesuai ekspektasi, tetapi secara tahunan sedikit di atas perkiraan, yakni 3,1 persen.
Inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan dapat membuat Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk jangka waktu lebih lama, setidaknya hingga pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC) pada bulan Juni. Hal tersebut mendorong aksi ambil untung di pasar emas.
Untuk indeks sentimen bulanan National Federation of Independent Business mengalami penurunan ke level terendah sejak Mei karena kekhawatiran terus-menerus seputar inflasi menjadi 89,4 pada Februari dari 89,9 pada Januari.
Terkait logam mulia perak, untuk pengiriman Mei menurun 32,10 sen atau 1,30 persen menjadi ditutup pada 24.394 dolar AS per ounce. Harga platinum untuk pengiriman April menurun 12,30 dolar AS atau 1,31 persen ditutup menjadi 928,20 dolar AS per ounce.