REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Raksasa teknologi Apple kini telah mengizinkan pengguna iOS di Uni Eropa (UE) untuk menggunakan toko aplikasi pihak ketiga. Beberapa hari kemudian, Apple mengumumkan lebih banyak perubahan terkait cara sotfware developer mendistribusikan aplikasinya.
Software developer alias pengembang software, akan diizinkan Apple untuk mendistribusikan aplikasi ke pengguna mereka di Uni Eropa secara langsung dari situs web. Sebelumnya Apple banyak dikritik, sehingga peraturan baru UE mendesak agar perusahaan tersebut membuka ekosistemnya yang dianggap sangat eksklusif selama ini.
Berlakunya Undang-undang Pasar Digital (DMA) Uni Eropa, pekan lalu, meminta Apple, membuka opsi alternatif untuk app store di iPhone. Selain itu, mengizinkan pengembang untuk tidak menggunakan sistem pembayaran dalam aplikasinya.
Hal yang paling penting, mereka yang memenuhi kriteria tertentu akan dapat mengizinkan pengguna mengunduh aplikasi dari situs web mereka. Apple mengeklaim Opsi Distribusi Web akan tersedia pada musim semi ini.
Hal ini secara efektif akan memungkinkan pengembang melewati ekosistem aplikasi sepenuhnya untuk aplikasi mereka sendiri. Agar memenuhi syarat, pengembang harus ikut serta dalam aturan App Store baru.
"Ini mengharuskan pembayaran biaya untuk setiap pemasangan oleh pengguna setelah ambang batas tertentu," demikian laporan seperti dikutip dari Engadget, Rabu (13/3/2024).
Selain itu, menjadi anggota Program Pengembang Apple yang memiliki reputasi baik selama setidaknya dua tahun. Mereka harus memiliki aplikasi yang punya lebih dari satu juta pemasangan tahunan pertama di iOS di UE pada tahun kalender sebelumnya, di antara kriteria lainnya, sesuai dengan dokumen dukungan.
Dengan menetapkan aturan tertentu untuk mendukung pengunduhan dari web, Apple berharap dapat meminimalkan risiko penginstalan aplikasi berbahaya. Itu seperti aplikasi yang berisi malware atau yang mendukung pembajakan.
Apple kini mengizinkan pengembang....
