Rabu 13 Mar 2024 14:53 WIB

Pelatih Porto: Kami Lebih Superior dari Arsenal, Harusnya Kami yang Lolos

Porto tak bisa melewati adangan Arsenal di babak 16 besar.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Kai Havertz (Kiri) dari Arsenal beraksi melawan Marko Grujic dari Porto pada pertandingan leg kedua babak 16 besar Liga Champions UEFA antara Arsenal dan Porto di London, Inggris, Rabu (13/3/2024) dini hari WIB.
Foto: EPA-EFE/NEIL HALL
Kai Havertz (Kiri) dari Arsenal beraksi melawan Marko Grujic dari Porto pada pertandingan leg kedua babak 16 besar Liga Champions UEFA antara Arsenal dan Porto di London, Inggris, Rabu (13/3/2024) dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- FC Porto harus menelan pil pahit. Wakil Portugal itu gagal melaju ke perempatfinal Liga Champions musim ini.

Porto tak bisa melewati adangan Arsenal di babak 16 besar. Tiga pekan lalu, saat duel berlangsung di markas sendiri, skuad polesan Sergio Conceicao, menang 1-0. Teranyar, the Dragons takluk 0-1 dari lawan yang sama di Stadion Emirates, London, Rabu (13/3/2024) dini hari WIB.

Baca Juga

Agregat menjadi imbang 1-1 sampai perpanjangan waktu berakhir. Otomatis pemenang ditentukan lewat adu penalti. Pada tahapan itu, Pepe dan rekan-rekan harus melihat rival mereka berpesta.

"Saya bangga. Kami superior di dua pertandingan," kata Conceicao kepada DAZN, dikutip dari laman resmi UEFA.

Ia melihat pasukannya tak menunjukkan rasa gugup. Menurut dia, saat duel memasuki extra time, kubu tamu mempunyai satu atau dua peluang bersih. Tuan rumah dibuat ketar-ketir.

Namun itulah sepak bola. Ia mengetahui kapasitas Arsenal yang belakangan mencetak banyak gol di Liga Primer Inggris. The Gunners juga berstatus pemimpin klasemen sementara Liga Primer. Fakta demikian, tak membuat nyali Porto menciut.

"Para pemain harus diberi ucapan selamat. Mereka telah memberikan segalanya. Itulah detailnya. Kami tampil lebih baik di dua pertandingan, dan pantas lolos," ujar Conceicao.

Di pihak lain, pelatih meriam London, Mikel Arteta turut bereaksi. Ia tak mampu menyembuyikan kegembiraan selepas laga berlangsung. Setelah 14 tahun berlalu, klubnya akhirnya menembus tahapan ini.

"Saya sangat senang. Sudah 14 tahun berlalu, yang merupakan waktu yang lama bagi klub seperti Arsenal, dan menunjukkan betap sulitnya itu," ujar Arteta.

Sebelum episode terbaru ini, terakhir kali Arsenal berada di perempatfinal Liga Champions pada musim 2009/10. Nyaris satu setengah dekade. Sebuah penantian panjang.

Apa yang dinantikan akhirnya datang juga. Tiket tidak diraih dengan mudah. Porto memberi kesulitan untuk tuan rumah.

"Kami benar-benar harus bekerja keras untuk menemukan momen ajaib di akhir pertandingan. Kami mulai menciptakan energi yang luar biasa di musim ini, di stadion ini. Kami semua berusaha untuk menyelesaikannya, dan bersama-sama kami telah melakukannya," ujar Arteta, menegaskan.

Leandro Trossard mencetak satu-satunya gol di laga ini. Ia mendapat umpan terobosan Martin Odegaard. Setelahnya, Trossard sukses memperdaya kiper lawan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement