Rabu 13 Mar 2024 16:05 WIB

Festival Ngerandu Buko Banyuwangi, Pasar Takjil Digelar di 39 Lokasi

Festival Ngerandu Buko melibatkan sekitar 1.354 pelaku UMKM.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat membuka Festival Ngerandu Buko di Jalan Letjen Sutoyo, Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (12/3/2024).
Foto: Dok Pemkab Banyuwangi
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat membuka Festival Ngerandu Buko di Jalan Letjen Sutoyo, Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (12/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, Jawa Timur, menggelar Festival Ngerandu Buko pada bulan Ramadhan ini. Ngerandu Buko diambil dari bahasa Osing, suku asli Banyuwangi, yang artinya menunggu waktu berbuka.

Festival tersebut memfasilitasi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta masyarakat yang menjual makanan ataupun minuman takjil. “Berburu takjil ini sudah menjadi tradisi kita saat Ramadhan. Momentum ini kami tangkap untuk menumbuhkan ekonomi kerakyatan,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

Baca Juga

Bupati membuka Festival Ngerandu Buko di Jalan Letjen Sutoyo, Kecamatan Banyuwangi, Selasa (12/3/2024). Festival pasar takjil ini digelar serentak di 39 lokasi wilayah kelurahan dan desa hingga 9 April 2024, mulai pukul 15.00 WIB hingga 21.00 WIB.

Menurut Bupati, ada sekitar 1.354 pelaku UMKM yang terlibat dalam Festival Ngerandu Buko ini. Aneka kuliner tersedia untuk takjil, termasuk makanan khas Banyuwangi, seperti patola dan precet pisang.