REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Khadim Majelis Nurul Mustofa, Irfan Maulana, menyampaikan gambaran keseharian Habib Hasan bin Ja'far Assegaf menjelang wafatnya di Depok pada Rabu (13/3/2024). Habib Hasan adalah pemimpin Majelis Nurul Musthofa yang telah berdakwah selama sekitar 28 tahun di Indonesia.
Irfan mengatakan, pada sekitar pukul 08.30 WIB, Rabu 13 Maret 2024, Habib Hasan melaksanakan sholat Dhuha dua rakaat di sekretariat Nurul Musthofa, Jatimulya, Kecamatan Cilodong, Depok. Setelah salam, Habib Hasan langsung tidak sadarkan diri.
"Ketika beliau sholat Dhuha, setelah salam, beliau langsung tidak sadarkan diri, tergeletak, langsung pingsan. Dari pingsan itu kita bawa ke Rumah Sakit Puri Cinere, tapi dalam perjalanan ke rumah sakit, dokter menyatakan bahwa umur beliau telah habis. Jadi enggak sadarnya saat setelah sholat Dhuha itu," kata Irfan.
Irfan sendiri adalah salah satu khadim yang selalu mendampingi Habib Hasan dalam aktivitas dakwah sehari-hari. Dia tidak menyangka takdir telah menjemput Habib Hasan. Sebab selama ini Habib Ja'far tidak memiliki riwayat sakit.
"Kita pun yang menemani beliau enggak ada rasa persiapan kalau misal beliau sekarang itu enggak ada. Karena sehari-hari kita masih bersama beliau. Bahkan beberapa hari lalu bareng saya baru pulang dari Singapura dan Malaysia. Minggu sebelumnya baru pulang dari Yaman, ambil anaknya yang belajar di sana," jelasnya.
Pada Rabu (13/3/2024) pagi pun, kata Irfan, Habib Hasan masih memimpin sholat Subuh, baca wirid, ramah-tamah dan salam-salaman bersama murid-murid Habib Hasan.
"Kemarin malam juga sholat Tarawih bareng. Dan tadi pagi (Rabu pagi 13 Maret 2024), masih ramah-tamah sholat Subuh, salam-salaman, dan masih bercanda sama murid-murid," ujarnya.
Habib Hasan memiliki banyak jamaah pengikut dari berbagai kalangan. Sehari-harinya, sebagaimana penuturan Irfan, yaitu melakukan aktivitas mengajar dan keliling daerah untuk berdakwah. Kegiatan dakwah ini sudah berlangsung selama 28 tahun di seluru wilayah Indonesia.