Rabu 13 Mar 2024 16:49 WIB

Konsumsi Kacang-kacangan Saat Hamil Bisa Kurangi Masalah Perilaku pada Anak

Kacang-kacangan kaya akan asam lemak tak jenuh yang bermanfaat untuk anak.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Friska Yolandha
Dokter melakukan pemeriksaan kepada ibu hamil di RSIA Tambak, Jakarta, Selasa (22/8/2023). Pemerintah terus berupaya mempercepat penurunan angka stunting secara nasional dengan menargetkan penuruanan stunting sebesar 14 persen dapat dicapai pada tahun 2024.
Foto: Republika/Prayogi
Dokter melakukan pemeriksaan kepada ibu hamil di RSIA Tambak, Jakarta, Selasa (22/8/2023). Pemerintah terus berupaya mempercepat penurunan angka stunting secara nasional dengan menargetkan penuruanan stunting sebesar 14 persen dapat dicapai pada tahun 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Makanan yang dikonsumsi ibu saat hamil memiliki dampak besar terhadap kondisi bayi yang dilahirkan, bahkan saat anak tumbuh. Studi terbaru mengungkap bahwa ibu hamil yang menyantap kacang-kacangan mengurangi risiko masalah perilaku anak.

Dikutip dari laman News-Medical, Rabu (13/3/2024), studi dilakukan pada anak-anak berusia lima tahun di Jepang beserta ibu mereka. Penelitian tersebut telah dipublikasikan di Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition.

Baca Juga

Kacang-kacangan menjadi fokus sebab merupakan makanan bergizi tinggi yang kaya akan asam lemak tak jenuh tunggal dan ganda, protein, dan serat makanan. Makanan ini juga sarat vitamin, termasuk folat, niasin, tokoferol, dan vitamin B6, serta mineral, seperti kalsium, potasium, dan magnesium.  

Nutrisi makro dan mikro ini diketahui memiliki beberapa manfaat kesehatan. Di Jepang, Studi Kesehatan Ibu dan Anak Kyushu Okinawa (KOMCHS) melaporkan bahwa asupan vitamin B6 dan kalsium ibu yang lebih tinggi dikaitkan dengan risiko masalah emosional yang lebih rendah pada anak-anak.

Demikian pula, asupan asam lemak tak jenuh tunggal, asam alfa-linolenat, dan asam linoleat yang lebih tinggi pada ibu selama kehamilan terbukti mengurangi risiko masalah emosional pada masa kanak-kanak. Anak yang lahir dari ibu yang rutin mengonsumsi vitamin C, vitamin B6, kalsium, dan magnesium selama kehamilan terbukti memiliki penurunan risiko masalah hiperaktif.  

Hubungan terbalik telah diamati antara asupan folat ibu, vitamin B6, dan vitamin C selama kehamilan dan masalah perilaku sosial pada masa kanak-kanak. Dalam studi terbaru, para ilmuwan menganalisis data yang diperoleh dari KOMCHS untuk mengetahui hubungan antara asupan kacang-kacangan oleh ibu selama kehamilan dan risiko masalah perilaku pada masa kanak-kanak.

KOMCHS adalah studi kohort pra-kelahiran multiguna yang dilakukan pada perempuan hamil di Jepang antara bulan April 2007 dan Maret 2008. Para peserta mengambil bagian dalam delapan survei dan menyelesaikan kuesioner yang diisi sendiri.

Kuesioner dirancang untuk mengumpulkan informasi mengenai karakteristik sosiodemografi ibu. Mereka diberi pertanyaan terkait kehamilan, kebiasaan makan ibu, jenis kelamin bayi, tanggal lahir, berat badan lahir, dan masalah perilaku anak.

Populasi penelitian mencakup total 1.199 pasangan ibu-anak. Sebanyak 618 ibu melaporkan konsumsi kacang-kacangan selama hamil dengan rata-rata 0,8 gram per hari, termasuk kacang tanah dan jenis kacang-kacangan lainnya.

Analisis yang dilakukan setelah menyesuaikan potensi faktor perancu dalam pola makan dan non-diet mengungkapkan bahwa anak-anak yang lahir dari ibu yang mengonsumsi kacang-kacangan selama kehamilan memiliki risiko perilaku dan masalah relasi dengan teman sebaya yang jauh lebih rendah. Namun, tidak ada hubungan seperti itu yang diamati untuk masalah perilaku masa kanak-kanak lainnya.

Studi lanjutan diperlukan untuk memahami hubungan mekanistik antara konsumsi kacang ibu selama kehamilan dan masalah perilaku masa kanak-kanak. Akan tetapi, tidak ada salahnya bagi ibu hamil memperbanyak konsumsi kacang-kacangan, selama tidak memiliki alergi atau disarankan berbeda oleh dokter.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement