Rabu 13 Mar 2024 18:45 WIB

Kebun Petani Mitra Wilmar Peroleh Sertifikat ISPO Seluas 8.588 Hektare

Kemitraan ini diharapkan bantu petani tingkatkan kemampuannya.

Lahan sawit PT Wilmar Nabati Indonesia
Lahan sawit PT Wilmar Nabati Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produsen sawit PT Wilmar Indonesia menyatakan saat ini seluas 8.588 hektare kebun sawit milik petani yang bermitra dengan perusahaan tersebut telah mengantongi sertifikat ISPO atau standar sawit berkelanjutan Indonesia.

Menurut Head Sustainability Wilmar Indonesia Pujuh Kurniawan di Jakarta, Rabu (13/3/2024), Wilmar melaksanakan pemberdayaan petani swadaya di beberapa propinsi, yaitu Riau, Jambi, Sumatra Utara, dan Kalimantan Barat.

Baca Juga

"Salah satunya dengan pemberian pendampingan petani swadaya memperoleh sertifikasi ISPO," ujar Pujuh.

Ia mengatakan, Wilmar telah bermitra dan mendampingi 14 kelompok petani swadaya, dengan total jumlah petani mencapai 5.760 orang dan luas kebun 12.584 hektare. Hingga saat ini sudah ada delapan kelompok petani swadaya yang telah berhasil mengantongi sertifikat ISPO, yang mencakup 8.588 ha kebun dari 3.525 petani swadaya.

Terkait hal itu, tambahnya, Wilmar memberikan pendampingan bagi 1.500 petani swadaya yang mengelola kebun sekitar 2.500 hektare (ha) dari lima koperasi sawit di Kabupaten Siak, Riau dalam meraih sertifikat ISPO sebagai langkah dukungan terhadap program Lanskap Siak Hijau.

Lanskap Siak Hijau merupakan kolaborasi multipihak yang diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak, untuk mewujudkan pembangunan Kabupaten Siak yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Salah satu sektor yang menjadi prioritas dalam kolaborasi ini adalah pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis kelapa sawit, dengan mengembangkan perkebunan yang berkelanjutan bagi petani swadaya.

"Kemitraan tersebut diharapkan dapat membantu petani meningkatkan kemampuannya meraih keberlanjutan," ujar Pujuh.

 

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement