Rabu 13 Mar 2024 17:53 WIB

Pesisir Selatan Sumbar Masih Terisolasi Akibat Banjir dan Tanah Longsor

Hingga Rabu siang, 33 warga Pesisir Selatan menjadi korban meninggal dunia.

Petugas dari Basarnas melakukan pencarian korban longsor di Langgai, Gantiang Mudiak Utara Surantiah, Kecamatan Sutera, Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Selasa (12/4/2024). Menurut data Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Padang, Sumatra Barat, sebanyak enam korban yang terdiri dari dua korban di Tarusan, tiga di Linggai dan satu di Sungai Batang Bayang masih dalam tahap pencarian.
Foto: ANTARA FOTO/Givo Alputra
Petugas dari Basarnas melakukan pencarian korban longsor di Langgai, Gantiang Mudiak Utara Surantiah, Kecamatan Sutera, Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Selasa (12/4/2024). Menurut data Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Padang, Sumatra Barat, sebanyak enam korban yang terdiri dari dua korban di Tarusan, tiga di Linggai dan satu di Sungai Batang Bayang masih dalam tahap pencarian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Beberapa wilayah di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat (Sumbar) dilaporkan masih terisolasi atau sulit diakses akibat banjir bandang dan tanah longsor yang menerpa daerah itu sejak sepekan lalu. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Selatan Doni Gusrizal mengatakan banyaknya jumlah jembatan dan jalan penghubung yang putus akibat banjir dan tanah longsor menjadi penyebab wilayah itu terisolasi.

Atas kondisi demikian, tim operasi gabungan darurat bencana kesulitan menyalurkan bantuan logistik makanan, pakaian, obat-obatan, dan air minum kepada warga korban bencana di wilayah itu.

Baca Juga

“Ya, ada beberapa wilayah terisolasi, tapi yang jelas dua di antaranya dalam kondisi terparah yakni Nagari Kuto Rawang dan Kampung Tanjung,” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (13/3/2024).

Pusdalops BPBD Pesisir Selatan belum dapat memastikan berapa jumlah korban dan kondisi mereka saat ini, khususnya di dua wilayah tersebut. Kendati demikian Doni menegaskan timnya saat ini sedang berusaha menerobos hambatan tersebut untuk mendata, menyalurkan bantuan kebutuhan pokok ke wilayah terisolasi itu, menggunakan perahu-perahu karet dan kendaraan roda dua.

Data yang dihimpun dari BPBD, hingga Rabu siang, total 33 warga Pesisir Selatan menjadi korban meninggal dunia akibat banjir bandang dan tanah longsor. Jasad lima orang di antaranya masih dalam pencarian tim petugas gabungan.

Selain itu, 68 ribu keluarga atau 223 ribu jiwa mengungsi ke rumah sanak-saudara atau masjid, gedung sekolah, dan kantor pemerintah yang lebih aman dari bencana. Bencana itu juga merusak infrastruktur berupa 29 ribu rumah warga, gedung sekolah, kantor pemerintah desa, 11 jembatan dan jalan penghubung (Jalan Sumbar-Bengkulu), 6 ribu hektare lahan pertanian gagal panen hingga 5 ribu ekor hewan ternak mati.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement