REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Basarnas Bali hingga malam ini masih berupaya membawa turun jasad pendaki dari puncak Gunung Agung. Pendaki tersebut ditemukan meninggal dunia di gunung dengan puncak yang berada di ketinggian 2.833 meter di atas permukaan laut itu.
"Masih belum selesai, tim masih perjalanan turun tadi berangkat saja sampai di lokasi 9,5 jam lebih, kira-kira kalau turun membawa jenazah bisa lebih lama lagi memerlukan waktunya," kata Kepala Basarnas Bali I Nyoman Sidakarya kepada Antara di Denpasar, Rabu (13/3/2024).
Pada Selasa (12/3/2024) malam, Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar mendapat kabar ditemukannya jenazah laki-laki menggunakan jaket dan celana panjang berwarna hitam, berambut putih, dan membawa tas berwarna hijau. Jasad pendaki itu berada pada koordinat 8°20'31.12"S - 115°29'35.81"E puncak Gunung Agung, Kabupaten Karangasem.
Menurut penuturan Sidakarya, kurang lebih pukul 17.00 Wita, dua orang pemandu lokal mendaki melalui Pos Pengubengan. Setelah dua jam lebih perjalanan, mereka tiba di lokasi penemuan jenazah.
Tidak ada yang mengetahui identitas korban dan kapan tepatnya pendaki tersebut memulai perjalanannya di Gunung Agung lantaran sudah ada larangan untuk melakukan pendakian dari pemerintah setempat. Larangan tersebut karena pada masa ini sedang dilakukan upacara keagamaan Ida Batara Turun Kabeh.
"Info awal kami terima melalui grup potensi SAR yang menyatakan bahwa seorang pendaki WNA menemukan jenazah, selanjutnya berkoordinasi dengan BPBD serta pemandu lokal setempat, akhirnya dipastikan informasi tersebut A1 pada pukul 19.00 Wita," ujar Sidakarya.