Kamis 14 Mar 2024 08:29 WIB

Dampak Invasi Ukraina, Rusia Tegaskan tak Boikot Olimpiade Paris

Atlet-atlet Rusia dan Belarus sudah dilarang mengikuti upacara pembukaan Olimpiade.

Red: Setyanavidita livicansera
Seorang wanita melewati cincin Olimpiade di Balai Kota di Paris, Senin, 25 Juli 2022. Besok menandai dua tahun sampai Olimpiade akan dimulai di ibukota Prancis.
Foto: AP/Lewis Joly
Seorang wanita melewati cincin Olimpiade di Balai Kota di Paris, Senin, 25 Juli 2022. Besok menandai dua tahun sampai Olimpiade akan dimulai di ibukota Prancis.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Menteri Olahraga Rusia Oleg Matytsin pada Rabu (13/3/2024) menegaskan, Rusia tak boleh memboikot Olimpiade Paris 2024 meskipun atlet-atlet negara itu menghadapi pembatasan ketat gara-gara invasi Rusia di Ukraina. Desember tahun lalu, Komite Olimpiade Internasional (IOC) melarang Rusia mengikuti Olimpiade 2024, tetapi memberikan lampu hijau kepada atlet-atlet Rusia untuk tampil dalam status netral selama tidak aktif mendukung perang di Ukraina.

"Kita tak boleh berpaling, menutup diri, atau memboikot gerakan Olimpiade,” kata Matytsin seperti dilaporkan kantor berita TASS. “Kita harus semaksimal mungkin menjaga kemungkinan adanya dialog dan mengikuti kompetisi ini,” sambung dia.

Baca Juga

Matytsin tidak menyembunyikan harapannya agar sikap IOC melunak terhadap Rusia ketika komisi eksekutif IOC bertemu pekan depan. “Kita lihat saja nanti apa keputusan akhir Komite Olimpiade Internasional tapi sejauh ini posisinya belum ada rekomendasi dan aturan baru," kata dia.

Atlet-atlet Rusia dan Belarus sudah dilarang mengikuti upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024, dan juga pembukaan Paralimpiade pada 28 Agustus 2024. Meski Matytsin menyatakan negaranya tak akan memboikot Olimpiade Paris, masih belum jelas apakah Rusia akan merekomendasikan atletnya pergi ke Paris untuk berkompetisi dalam Olimpiade 2024.