Kamis 14 Mar 2024 13:14 WIB

Ini Teriakan Bumi Setiap Hari kepada Umat Manusia

Sesungguhnya bumi, setiap hari selalu meneriakkan kalimat ini.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Suhu panas bumi (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Suhu panas bumi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Syekh Muhammad Nawawi bin Umar al-Banteni dalam kitab Nashaihul Ibad mengutip perkataan sahabat Nabi Muhammad SAW, yakni Anas bin Malik Radhiayalahu anhu. Anas bin Malik menjelaskan teriakan bumi setiap hari kepada umat manusia atau anak cucu Nabi Adam Alahissalam.

وقال أنس ابن مالك رضى الله عنه : إن الأرض تنادى كل يوم بعشر كلمات وتقول يا ابن آدم تسعى على ظهرى ومصيرك فى بطنى وتعصى على ظهرى وتعذب في بطنى وتضحك على ظهري وتبكي في بطنى وتفرح على ظهرى وتحزن في بطنى وتجمع المال على ظهرى وتندم في بطنى وتأكل الحرام على ظهرى وتأكلك الديدان في بطنى وتختال على ظهرى وتذل في بطني

Baca Juga

Sebagaimana yang diterangkan dalam sebuah riwayat, bahwa Anas bin Malik Radhiyallahu anhu berkata, "Sesungguhnya bumi, setiap hari selalu meneriakkan kalimat ini. Yaitu, wahai anak cucu Adam, kamu mengerjakan segala sesuatu di atas punggungku, tapi akan kembali ke dalam perutku. Kamu maksiat di atas punggungku, dan akan disiksa di dalam perutku. Kamu tertawa di atas punggungku, tapi menangis di dalam perutku."

"Kamu bersuka ria di atas punggungku, tapi akan bersusah payah dalam perutku. Kamu mengumpulkan harta di atas punggungku, tapi menyesali di dalam perutku. Kamu makan barang haram di atas punggungku, tapi kamu dimakan cacing di dalam perutku." 

"Kamu hidup gembira di atas punggungku, tapi akan hidup merana di dalam perutku. Kamu di atas punggungku dapat hidup disinari matahari, bulan dan lampu, tapi di dalam perutku kamu akan kegelapan. Kamu dapat menghadiri perkumpulan-perkumpulan di atas punggungku, tapi kamu nanti di dalam perutku akan sendirian." (Syekh Nawawi al-Banteni, Nashaihul Ibad)

Mengenai tertawa, Ali bin Abi Thalib Radhiayalahu anhu berkata, "Apabila seorang alim tertawa satu kali, berarti ia memuntahkan kembali satu ilmu."

Janganlah kamu menjulurkan kain, maka sesungguhnya menjulurkan kain termasuk kesombongan dan Allah tidak menyukainya. Jika seseorang memarahimu dan mempermalukanmu dengan sesuatu perkara yang ada padamu, maka janganlah kamu membalas dengan memperlakukannya dengan sesuatu yang ada padanya, biarkanlah ia, maka akibat kejelekannya akan menimpa kepadanya dan pahalanya bagi kamu, dan janganlah kamu mencaci seseorang. (Syekh Nawawi al-Banteni, Nashaihul Ibad)

Demikian dijelaskan Syekh Muhammad Nawawi bin Umar al-Banteni dalam kitab Nashaihul Ibad. Seolah bumi memperingatkan umat manusia setiap hari bahwa akan tiba saatnya nanti sesuatu yang pasti yaitu kematian dan hari pembalasan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement