Kamis 14 Mar 2024 13:25 WIB

Jika Sedang Hadapi Kesulitan dan Jalan Terasa Buntu, Ingat Ayat Alquran Ini 

Alquran adalah petunjuk untuk umat manusia.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Alquran dan terjemahannya dalam berbagai bahasa di Masjidil Haram, Arab Saudi. Ilustrasi Alquran.
Foto: SPA
Alquran dan terjemahannya dalam berbagai bahasa di Masjidil Haram, Arab Saudi. Ilustrasi Alquran.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Alquran adalah petunjuk untuk umat manusia. Manusia yang membutuhkan petunjuk dan jawaban dari segala pertanyaan dalam hidupnya bisa mencari jawaban tersebut di dalam Alquran dan tafsirnya serta hadits Nabi Muhammad SAW.

Ketika seseorang dihadapkan dengan kesulitan hidup dan jalan terasa buntu, ingatlah dua ayat Alquran di bawah ini. Allah SWT menegaskan bahwa beserta kesulitan ada kemudahan.

Baca Juga

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

فَاِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۙ

Maka, sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan. (QS Asy-Syarh Ayat 5)

Dalam Surat Asy-Syarh Ayat 5, Allah mengungkapkan bahwa sesungguhnya di dalam setiap kesempitan, terdapat kelapangan, dan di dalam setiap kekurangan sarana untuk mencapai suatu keinginan, terdapat pula jalan keluar. 

Namun demikian, dalam usaha untuk meraih sesuatu itu harus tetap berpegang pada kesabaran dan tawakal kepada Allah. Ini adalah sifat Nabi Muhammad SAW baik sebelum beliau diangkat menjadi Rasul maupun sesudahnya, ketika beliau terdesak menghadapi tantangan kaumnya. 

Walaupun demikian, Nabi Muhammad SAW tidak pernah gelisah dan tidak pula mengubah tujuan, tetapi beliau bersabar menghadapi kejahatan kaumnya dan terus menjalankan dakwah sambil berserah diri dengan tawakal kepada Allah dan mengharap pahala dari-Nya. Begitulah keadaan Nabi Muhammad SAW sejak permulaan dakwahnya. 

Pada akhirnya, Allah memberikan kepada Nabi Muhammad SAW pendukung-pendukung yang mencintai beliau sepenuh hati dan bertekad untuk menjaga diri pribadi beliau dan agama yang dibawanya. Mereka yakin bahwa hidup mereka tidak akan sempurna kecuali dengan menghancurleburkan segala sendi kemusyrikan dan kekufuran. Lalu mereka bersedia menebus pahala dan nikmat yang disediakan di sisi Allah bagi orang-orang yang berjihad pada jalan-Nya dengan jiwa, harta, dan semua yang mereka miliki. 

Dengan demikian, mereka sanggup menghancurkan kubu-kubu pertahanan raja-raja Persi dan Romawi. Ayat tersebut seakan-akan menyatakan bahwa bila keadaan telah terlalu gawat, maka dengan sendirinya kita ingin keluar dengan selamat dari kesusahan tersebut dengan melalui segala jalan yang dapat ditempuh, sambil bertawakal kepada Allah. 

Dengan demikian, kemenangan bisa tercapai walau bagaimanapun hebatnya rintangan dan cobaan yang dihadapi. Dengan ini pula, Allah memberitahukan kepada Nabi Muhammad SAW bahwa keadaannya akan berubah dari miskin menjadi kaya, dari tidak mempunyai teman sampai mempunyai saudara yang banyak dan dari kebencian kaumnya kepada kecintaan yang tidak ada taranya. (Tafsir Kementerian Agama)

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۗ

Sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan. (QS Asy-Syarh Ayat 6)

Surat Asy-Syarh Ayat 6 ini adalah ulangan ayat sebelumnya untuk menguatkan arti yang terkandung dalam ayat yang terdahulu. Jika kesulitan itu dihadapi dengan tekad yang sungguh-sungguh dan berusaha dengan sekuat tenaga dan pikiran untuk melepaskan diri darinya, tekun dan sabar serta tidak mengeluh atas kelambatan datangnya kemudahan, pasti kemudahan itu akan tiba. (Tafsir Kementerian Agama)

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement