Kamis 14 Mar 2024 13:31 WIB

Jangan Pernah Putus Asa, Ingat Pesan Alquran dan Hadits Ini

Ada beberapa bentuk putus asa.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Depresi / putus asa (ilustrasi)
Foto: www.maxpixel.com
Depresi / putus asa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ada beberapa bentuk putus asa, sebagaimana yang dijelaskan dalam "Al-Mawsu'ah Al-Fiqhiyyah". Salah satunya adalah keadaan yang lebih parah dari putus asa, yaitu sikap tegas dalam keyakinan bahwa rahmat Allah tidak akan diberikan kepadanya.

Bahkan keputusasaan yang semacam itu diabadikan dalam Alquran. Allah SWT berfirman:

Baca Juga

لَا يَسْـَٔمُ الْاِنْسَانُ مِنْ دُعَاۤءِ الْخَيْرِۖ وَاِنْ مَّسَّهُ الشَّرُّ فَيَـُٔوْسٌ قَنُوْطٌ

"Manusia tidak jemu memohon kebaikan, dan jika ditimpa malapetaka, mereka berputus asa dan hilang harapannya." (QS. Fussilat ayat 49)

Terkadang, keputusasaan itu disertai dengan keyakinan bahwa rahmat Allah tidak akan diberikan padanya, dan merasa bahwa azab akan mengarah kepadanya seperti orang-orang kafir. Inilah yang kemudian merupakan bentuk prasangka buruk kepada Allah SWT.

Padahal sejatinya Islam tidak mengajarkan putus asa dari rahmat Allah SWT. Juga dilarang untuk putus asa karena kemiskinan, sulit memenuhi kebutuhan, atau musibah. Justru Nabi SAW memberi pesan agar dalam kondisi apapun tidak putus asa. Berikut haditsnya:

عن حبة، وسواء، ابني خالد، قالا : دخلنا على النبي صلى الله عليه وسلم وهو يصلح شيئا فأعناه، فقال: " لا تأيسا من الرزق ما تهززت رءوسكما، فإن الإنسان تلده أمه أحمر ليس عليه قشرة، ثم يرزقه الله عز وجل "

Diriwayatkan dari Habbah dan Sawa (dua putra Khalid), mereka berkata, "Kamu datang menemui Nabi Muhammad SAW ketika beliau sedang memperbaiki sesuatu. Kami pun membantunya. Lalu beliau bersabda, 'Janganlah kalian putus asa dari rezeki, selama kalian masih hidup. Sesungguhnya manusia dilahirkan oleh ibunya dalam keadaan merah tanpa rambut, kemudian Allah memberinya rezeki.'" (HR. Ahmad dalam Musnadnya)

Hendaknya setiap Muslim menyadari bahwa segala apapun yang dilimpahkan kepadanya, adalah baik. Allah melapangkan rezeki seorang hamba, dan mempersempit rezeki hamba yang lain sesuai kehendak-Nya. Namun sejatinya apa yang ditetapkan Allah itu menyimpan tanda kebesaran Allah SWT bagi mereka yang beriman kepada-Nya.

Allah SWT berfirman

اَوَلَمْ يَرَوْا اَنَّ اللّٰهَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيَقْدِرُۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ

"Dan tidakkah mereka memperhatikan bahwa Allah yang melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan Dia (pula) yang membatasi (bagi siapa yang Dia kehendaki). Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang beriman." (QS. Ar Rum ayat 37)

sumber : Islam Web
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement