Kamis 14 Mar 2024 15:15 WIB

Jokowi Naikkan Tukin Pegawai PUPR, Menteri Basuki Tertinggi, Ini Perincian Lengkapnya

Basuki mendapatkan tunjangan kinerja sebesar 150 persen dari tukin tertinggi di PUPR.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono
Foto: Republika/Dessy Suciati Saputr
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaikkan tunjangan kinerja para pegawai di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Kenaikan tukin ini tertuang dalam Peraturan Presiden RI No 35 tahun 2024 tentang tunjangan kinerja pegawai di lingkungan Kementerian PUPR yang ditandatangani Jokowi pada 13 Maret 2024. Kenaikan tukin diberikan karena Kementerian PUPR dinilai telah memenuhi kriteria penyesuaian tunjangan kinerja.

Baca Juga

"Pemberian tunjangan kinerja bagi Pegawai di Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempertimbangkan capaian kinerja pegawai sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan," bunyi Pasal 2 ayat (2) dalam aturan ini.

Dalam Pasal 5 ayat (1) disebutkan bahwa Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mendapatkan tunjangan kinerja sebesar 150 persen dari tukin tertinggi di lingkungan Kementerian PUPR.

"Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang mengepalai dan memimpin Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat diberikan tunjangan kinerja sebesar 150% (seratus lima puluh persen) dari tunjangan kinerja tertinggi di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat."

"Tunjangan kinerja bagi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan terhitung sejak Peraturan Presiden ini berlaku," demikian bunyi ayat (2) Pasal 5.

Berikut besaran tukin untuk pegawai Kementerian PUPR berdasarkan kelas jabatannya:

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement