Kamis 14 Mar 2024 16:27 WIB

Ini Strategi Sandiaga Dukung Pengembangan IKN

Pihaknya juga bakal mengembangkan pariwisata di IKN yang berbasis desa wisata.

Red: Ahmad Fikri Noor
Suasana jalanan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (7/12/2023).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Suasana jalanan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (7/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan, pihaknya menyiapkan strategi pengembangan parekraf di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) lewat pendekatan multipihak atau pentahelix.

“Strategi penguatan pengembangan parekraf (di IKN) ke depan adalah pariwisata yang berkelanjutan jadi pendekatannya pentahelix, mulai dari akademisi, media, pemerintah pusat, pemerintah daerah, bisnis dan komunitas,” ujar Sandiaga dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (14/3/2024).

Baca Juga

Penguatan komunitas, lanjut dia, juga akan dilakukan, bahkan dalam waktu dekat akan menggelar program "Nemuin Komunitas" atau Netas untuk mengajak para komunitas parekraf berpartisipasi dalam pengembangan IKN.

Pihaknya juga bakal mengembangkan pariwisata di IKN yang berbasis desa wisata dan desa kreatif menuju sektor parekraf yang berkelanjutan serta pariwisata yang mengedepankan kesadaran lingkungan atau ekowisata (ecotourism).

Diakuinya, wisata di IKN memang dirancang berbeda dengan kawasan wisata lainnya. Hal ini sejalan dengan konsep IKN yang merupakan kota hutan atau forest city yang mengedepankan wisata yang berkualitas dan berkelanjutan.

“Ekowisata glamping dan kami melihat juga tren berwisata dan ekraf di IKN ini juga akan mengacu kepada konsep berkualitas dan berkelanjutan,” ujarnya pula.

Adapun destinasi wisata yang dapat dikunjungi di sekitar IKN meliputi Desa Budaya Pampang dengan pemandangan hutan tropis dan rumah adat Lamin disusul Pantai Tanah Merah yang berpasir putih dengan dikelilingi pohon cemara.

Kemudian Desa Wisata Mangrove Mentawir yang menawarkan pengalaman menikmati hutan mangrove, Desa Wisata Mahaling serta Goa Tapak Raja yang bernuansa alami dengan dikelilingi pepohonan tropis.

Pihaknya juga berharap, tahun ini lewat dana alokasi khusus (DAK) mampu menghadirkan pembangunan plaza dan kios kuliner serta penilaian Uji Petik PMK3I dan program Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif dapat digelar di kota-kota lain di Provinsi Kalimantan Timur termasuk melibatkan kota Balikpapan dan Kutai Kartanegara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement