REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR--Basarnas Makassar mengerahkan Kapal Negara (KN) SAR Kamajaya untuk membantu pencarian 21 korban Kapal Yuiee Jaya 2. Sebanyak 21 awak Kapal Yuiee Jaya dinyatakan hilang usai kapalnya terbalik dihantam ombak kemudian tenggelam di perairan Selayar, Sulawesi Selatan.
"KN SAR Kamajaya 104 dikerahkan dari Makassar menuju ke perairan Selayar. Pencarian melibatkan sebanyak 49 orang. Operasi pencarian dipimpin langsung Kepala Operasi dan Siaga Basarnas Makassar," kata Kepala Kantor Basarnas Makassar Mexianus Bekabel saat pelepasan tim di Pelabuhan Peti Kemas Makassar, Kamis (14/3/2024).
Ia menekankan upaya pencarian korban Kapal Yuiee Jaya 2 yang tenggelam di sekitaran perairan Selayar masih terus dilakukan. Basarnas bersama potensi SAR telah mengerahkan alat KN SAR Kamajaya 104 untuk melaksanakan operasi dan berangkat dari Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar menuju ke perairan Selayar.
Mexianus menjelaskan KN SAR Kamajaya 104 dilengkapi dengan 2 Rigid Inflatable Boat (RIB) yang digunakan melakukan pencarian di sekitar lokasi area sesuai dengan sebaran aplikasi SARMap milik Basarnas.
"Jadi, nanti tim tambahan akan memulai pencarian besok pagi dengan area pencarian di sebelah timur pulau Selayar menggunakan RIB KN SAR Kamajaya 104, tentunya dengan fokus mengikuti prediksi sebaran aplikasi SARMap," tuturnya.
Data sementara korban yang belum ditemukan sebanyak 21 orang dari total 35 POB (Person On Board) Kapal Yuiee Jaya 2. Saat ini sudah 12 orang ditemukan selamat terdampar di Pulau Selayar dan dua korban lainnya ditemukan meninggal dunia.
Proses pencarian dilakukan oleh Basarnas Makassar dengan mengerahkan personel Pos SAR Selayar menggunakan RIB dan perahu nelayan. "Semoga dengan tambahan alat dan personel ini yang diturunkan, seluruh korban bisa segera kita temukan," kata Mexianus.
Sebelumnya, Kapal Yuiee Jaya 2 dilaporkan tenggelam setelah beberapa ABK-nya ditemukan terdampar di Pulau Jampea Selayar pada Senin (11/3/2024). Kapal tersebut mulai berlayar dari Muara Baru, Jakarta menuju Lombok, Nusa Tenggara Timur.
Atas keterangan korban, diperoleh informasi kapal mereka ditumpangi sebanyak 35 orang. Kapal tersebut terbalik dan tenggelam setelah diterjang ombak tinggi saat badai pada Sabtu (9/3/2024) dini hari sekitar 52 nautikalmil dari Pelabuhan Benteng Selayar.