REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bulan suci Ramadhan memiliki keutamaan yang dahsyat, khususnya di awal bulan Ramadhan. Bagi umat muslim yang beribadah dengan iman dan mengharapkan pahala dari Allah SWT akan diampuni dosa – dosanya. Seperti yang tertulis pada Hadits Riwayat Bukhari, Nabi Muhammad SAW bersabda,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Arab Latin: Man shoma romadhona imanan wahtisaban ghufiro lahu maa taqoddama min dzanbih
Artinya : “Barang siapa yang puasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”
“Siapapun yang mampu menunaikan puasa Ramadhan dari hari pertma, hari kedua, sampai yang terakhir selama sebulan dengan catatan, dikerjakan karena imannya dan karena keikhlasannya kepada Allah SWT. Iman itu sandingannya adalah amal shaleh,” kata Ustadz Adi Hidayat, dikutip dari akun Youtube pribadinya, Adi Hidayat Official, Kamis (14/03/2024).
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, bahwa yang menunjukkan seseorang itu beriman pembuktiannya adalah ketika seseorang menunaikan amal dengan shaleh. Tujuan utamanya adalah untuk membuktikan keimanannya kepada Allah SWT. Ketika suatu ibadah yang disandingkan dengan iman memberikan suatu kesan bahwa syarat melakukan ibadah itu dianggap benar.
Ibadah tersebut juga dianggap baik jika memang ditujukan untuk kepentingan imannya. Dalam arti, dilakukan memang karena Allah SWT. Karena kata iman pertama dalam Aquran disifati dengan kata gaib adalah penyembahan dalam bentuk shalat. Seperti yang tertulis di surat Al Baqarah ayat 3,
الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ
Artinya : “(yaitu) orang-orang yang beriman pada yang gaib, menegakkan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka,”
Menurut tafsir ringkas Kemenag, Orang-orang yang bertakwa itu adalah mereka yang beriman kepada hal-hal yang gaib, yang tidak tampak dan tidak dapat dijangkau oleh akal dan indra mereka, seperti Allah, malaikat, surga, neraka, dan lainnya yang diberitakan oleh Allah dan Rasul-Nya.
Pada saat yang sama, sebagai bukti keimanan itu, mereka beribadah kepada Allah dengan melaksanakan salat, secara sempurna berdasarkan tuntunan Allah dan Rasul-Nya, khusyuk serta memperhatikan waktu-waktunya, dan mereka juga menginfakkan di jalan kebaikan sebagian rezeki berupa harta, ilmu, kesehatan, kekuasaan, dan hal-hal lainnya yang bermanfaat yang Kami berikan kepada mereka, semata-mata sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT dan mencari keridhaan-Nya.