REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI yang diwakili Direktur Pengembangan Usaha Perhutanan Sosial, Catur Endah Prasetiani meresmikan Saung Belajar yang merupakan wadah kelompok tani hutan. Peresmian Saung Belajar ini menjadi program pamungkas dari program Askara Nusantara yang digagas oleh Kitabisa berkolaborasi dengan Asosiasi Pengelola Perhutanan Sosial Indonesia (AP2SI).
Di dalam program Askara Nusantara juga terdapat aktivitas penyuluhan, penanaman pohon multiguna dan pendampingan berkelanjutan kepada KTH Reksawana yang berlokasi di Desa Sukapura, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung.
Melalui Perhutanan Sosial ini, kata Catur, pemerintah telah memberikan peluang ekonomi kepada masyarakat, yang dapat meningkatkan produksi hutan. Namun, sekaligus kesejahteraan masyarakat yang bukan hanya peluang untuk investasinya tapi juga untuk pendanaannya.
Untuk mendukung keberhasilan Perhutanan Sosial, kata dia, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI bersama pihak-pihak terkait dan mitra, akan bekerja sama melakukan pendampingan masyarakat, serta mendukung investasi dan memfasilitasi pemasaran usaha Perhutanan Sosial.
"Ini menjadi KTH pertama yang paling cepat dalam bergerak. Padahal baru 6 bulan SK Perhutanan Sosial-nya terbit. Semoga terus bisa dikembangkan agar bisa tercapai semangat hadirnya Perhutanan Sosial, Hutan Lestari, Rayat Sejahtera," ujar Catur, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (14/3).
Sementara itu, VP Kitabisa Edo Irfandi bersyukur dengan digulirkannya program Askara Nusantara, yang diakhiri dengan menuntaskan program penanaman dan Saung Belajar di KTH Reksawana ini. Ke depannya, Saung Belajar ini akan dikelola oleh Pengurus Kelompok Tani Hutan (KTH) Reksawana dan menjadi tempat dilaksanakannya monitoring dan pendampingan program yang akan dijalankan selama dua tahun ke depan.
"Mengantarkan amanah untuk menghadirkan upaya pemulihan dan aktivasi Perhutanan Sosial agar dapat dicapai manfaat ekologi dan ekonomi yang bisa membawa manfaat untuk masyarakat di sekitar sini," kata Edo.
Selanjutnya, Program Manager Askara Nusantara, Muhammad Nur Afif mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan mekanisme monitoring terhadap anggota KTH agar program ini bisa terus berkelanjutan dan memberikan dampak kesejahteraan bagi masyarakat.
"Insya Allah ini tidak terputus di hari ini, sebagai sustainable program kami sudah menyiapkan mekanisme monitoring yang akan membersamai anggota KTH disini bisa sukses mencapai keberhasilan dalam mengelola Perhutanan Sosial disini. Panjang umur kebaikan, hutan lestari," kata Afif.