REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dubes Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia Abdullah Salem Al Dhaheri menyampaikan, masih banyak proyek kerja sama antara Indonesia dan UEA yang sedang berjalan. “Uni Emirat Arab fokus pada banyak sektor. Kami telah terlibat di dalam bidang pelabuhan, maskapai penerbangan, dan ketahanan pangan,” kata Al Dhaheri setelah acara buka puasa bersama di Jakarta, Kamis, (14/3/2024).
Dia juga mengatakan, Indonesia dan UEA memperluas dukungan untuk meningkatkan program ketahanan bagi kedua negara. “Kedua negara bekerja sama untuk memastikan kesenjangan (pangan) diatasi dan diselesaikan,” katanya.
Dalam bidang energi, Al Dhaheri menyampaikan, perusahaan energi internasional, Mubadala Energy, telah menemukan energi gas alam di dekat Aceh. Dia berpendapat penemuan titik gas alam di Aceh itu akan membantu Indonesia dalam meningkatkan kemampuan program energi dan memperkenalkan produksi gas bersih untuk meningkatkan kegiatan pembangkit listrik.
Dubes UEA itu juga menyebutkan bahwa angka investasi UEA untuk Indonesia yang sudah dibahas, diinvestasikan, dan dikaji, mencapai lebih dari 20 miliar dolar AS. “Jadi kami menantikan tahun-tahun mendatang, khususnya tahun 2024 dan seterusnya,” kata Al Dhaheri.
Kedubes UEA mengadakan acara buka puasa bersama di kediaman Dubes UEA di Jakarta. Beberapa yang hadir dalam acara tersebut di antaranya adalah mantan wakil presiden Jusuf Kalla (2004-2009, 2014-2019), mantan menteri luar negeri Alwi Shihab (1999-2001), dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif. Selain itu, hadir pula para duta besar dari negara-negara yang tergabung di Liga Arab dan negara-negara kawasan Timur Tengah.