REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Beijing pada Rabu (13/3/2024) menyuarakan harapan bahwa kerja sama militer antara Jerman dan Filipina berkontribusi terhadap perdamaian, stabilitas, dan pembangunan di kawasan Laut China Selatan. Menanyakan mengenai pernyataan pemimpin Jerman dan Filipina di Berlin, kedua negara akan memperdalam hubungan militer, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan: "Kami harap kerja sama antara negara-negara terkait akan kondusif bagi perdamaian, stabilitas dan pembangunan di kawasan."
"Ini adalah posisi konsisten kami," tambah Wang. Pada Selasa (12/3/2024ERO), Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta China dan negara-negara kawasan untuk menyelesaikan ketegangan di Laut China Selatan yang disengketakan dengan damai. Dia menambahkan, pihaknya ingin melakukan apa pun yang bisa dilakukan untuk membantu menyelesaikan ketegangan dengan cara damai.
"Karena itu, perundingan ASEAN (Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara) mengenai kode etik Laut China Selatan adalah hal yang paling penting, deeskalasi harus menjadi prioritas utama kami," ungkap Wang. Menurutnya, di Laut China Selatan telah terjadi peningkatan ketegangan antara China, Filipina dan negara-negara lain dalam beberapa tahun terakhir, dan khususnya beberapa bulan terakhir.