Jumat 15 Mar 2024 11:47 WIB

Wisata di Bandung Raya dan Bogor Overload, Disparbud Jabar Angkat Potensi Cirebon Raya

Cirebon memiliki peran sentral bagi Jabar yakni menyangga BIJB

Warga mengendarai skuter listrik saat bermain di Alun-alun Sangkala Buana, Cirebon, Jawa Barat,
Foto: Republika/Thoudy Badai
Warga mengendarai skuter listrik saat bermain di Alun-alun Sangkala Buana, Cirebon, Jawa Barat,

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Pemprov Jabar, saaat ini terus menggenjot potensi pariwisata di Cirebon - Indramayu-Majalengka - Kuningan (Ciayumajakuning). Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar Benny Bachtiar, saat ini pariwisata Jabar sudah overload di kawasan Bandung Raya dan Bogor Raya. Sehingga, peningkatan ekonominya kerap terhambat karena faktor kemacetan lalu lintas. 

"Nah sekarang kita coba mengangkat Cirebon Raya yang relatif belum banyak dikenal, itu termasuk kawasan Ciayumajakuning yang di dalamnya ada Bandara Kertajati," ujar Benny Bachtiar, Kamis petang (14/3/2024).

Baca Juga

Benny berharap, Cycling de Jabar 2024 bisa menarik wisatawan mancanegara, dengan minat khusus, seperti kuliner, budaya dan alam. "Kawasan Cirebon Raya sudah memiliki itu semua, yang diminati turis mancanegara, jadi harus terus kita promosikan," katanya. 

Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Machmudin menilai, Cirebon memiliki peran sentral bagi Jabar yakni menyangga  Bandara Internasional Jawa Barat (Kertajati) di Kabupaten Majalengka. "Cirebon menjadi penyangga BIJB Kertajati, kami ingin ada ekspose.  Walaupun tidak terlewati pebalap Cycling de Jabar, tapi nanti akan menjadi salah satu yang disebut dalam acara Cycling de Jabar ini," katanya. 

Apalagi, kata Bey, infrastruktur jalan sepanjang Cirebon - Pangandaran sudah 90 persen mulus sehingga akan membuat para pebalap nyaman menggowes pedalnya. "Jalan sudah 90 persen, sudah siap. Nanti 10 persen lagi kami akan perbaiki nanti," kata Bey. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement