REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Studi Pengembangan Sumber Daya Manusia Jakarta Japan Club (JJC) melaporkan sepanjang 2023, perusahaan-perusahaan Jepang di Indonesia yang tergabung dalam JJC telah menyerap ribuan tenaga kerja magang mulai dari mahasiswa hingga siswa sekolah menengah. Koordinator Komite Studi Pengembangan SDM JJC, Akihisa Matsuda mengatakan, sepanjang 2023 perusahaan Jepang anggota JJC di Indonesia tercatat menerima kurang lebih 10 ribu pekerja magang dari sekitar 1.600 perusahaan Jepang yang ada di Indonesia.
“Hasilnya, sekitar 1.600 perusahaan Jepang di Indonesia menerima 7.400 - 7.500 pemagang untuk pencari kerja dan 3.600 – 3.700 pemagang dari siswa sekolah menengah dan universitas,” kata Matsuda dalam keterangan resminya di Jakarta pada Jumat (15/3/2024).
Data tersebut berdasarkan hasil survei kuesioner dan wawancara individu oleh Komite Studi Pengembangan Sumber Daya Manusia JJC terhadap perusahaan anggota JJC tentang kontribusi mereka terhadap pengembangan sumber daya manusia di Indonesia beserta masalah yang mereka hadapi dalam melakukan upaya tersebut.
Pada tahun ini, laporan melibatkan 259 perusahaan Jepang sebagai responden, di mana sebanyak 201 perusahaan adalah anggota JCC. Kemudian, ada sebanyak 1.569 perusahaan yang ekspansi ke Indonesia.
Matsuda mengungkapkan, di Indonesia perusahaan Jepang berkontribusi pada pasar tenaga kerja Indonesia secara keseluruhan. Perusahaan tidak hanya mengembangkan sumber daya manusia untuk karyawan mereka sendiri, tetapi dengan memanfaatkan sistem magang untuk pencari kerja dan magang yang memberikan pengalaman kerja kepada mahasiswa dan siswa sekolah menengah.
Komite Studi Pengembangan SDM JCC berharap laporan ini akan berkontribusi dalam diseminasi praktik baik dalam pengembangan sumber daya manusia di antara anggota JJC, menginspirasi pemerintah Indonesia dan Jepang untuk mewujudkan lingkungan bisnis yang lebih baik, serta turut membantu memperkuat hubungan antarkedua negara.