REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Alquran mengisahkan kisah banjir besar di zaman Nabi Nuh Alahissalam. Dalam Alquran dan tafsirnya dijelaskan bahwa sumber air penyebab banjir sangat besar di era Nabi Nuh Alahissalam adalah air dari langit yang diturunkan dan air yang menyembur dari bumi.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
فَفَتَحْنَآ اَبْوَابَ السَّمَاۤءِ بِمَاۤءٍ مُّنْهَمِرٍۖ
Fa fataḥnā abwābas-samā'i bimā'im munhamir(in).
Lalu, Kami membukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah. (QS Al-Qamar Ayat 11)
Allah memperkenankan doa Nabi Nuh, lalu Kami bukakan pintu-pintu langit, yaitu awan yang mencurahkan hujan dan membanjiri permukiman kaum Nabi Nuh dengan air yang tercurah deras. Allah mengabulkan doa Nabi Nuh dengan mencurahkan air yang banyak dari langit dan berlangsung bertahun-tahun. (Tafsir Kementerian Agama)
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَّفَجَّرْنَا الْاَرْضَ عُيُوْنًا فَالْتَقَى الْمَاۤءُ عَلٰٓى اَمْرٍ قَدْ قُدِرَ ۚ
Wa fajjarnal-arḍa ‘uyūnan faltaqal-mā'u ‘alā amrin qad qudir(a).
Kami pun menjadikan bumi menyemburkan banyak mata air. Maka, berkumpullah semua air itu sehingga (meluap dan menimbulkan) bencana yang telah ditetapkan. (QS Al-Qamar Ayat 12)
Dari dalam bumi, Allah memancarkan sumber mata air di permukaannya, lalu bertemulah dua air tersebut, yaitu air yang diturunkan dari langit dan air yang dipancarkan dari bumi, terjadilah banjir yang besar sebagaimana yang sudah ditentukan Allah. Ayat ini menguraikan mengenai peristiwa air bah pada masa Nabi Nuh.
Akan tetapi, apabila penggalan kata-kata pertama dalam kalimat di atas, dan dikaitkan dengan pernyataan dalam ayat sebelumnya, maka keduanya akan memperlihatkan siklus air. Penggalan mengenai siklus air ini menjelaskan tentang turunnya air hujan dan bumi mengeluarkannya lagi dalam bentuk mata air. (Tafsir Kementerian Agama)
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَحَمَلْنٰهُ عَلٰى ذَاتِ اَلْوَاحٍ وَّدُسُرٍۙ
Wa ḥamalnāhu ‘alā żāti alwāḥiw wa dusur(in).
Kami mengangkut dia (Nuh) ke atas (kapal) yang terbuat dari papan dan pasak (QS Al-Qamar Ayat 13)
Limpahan air dari langit dan pancarannya dari bumi merupakan azab bagi kaum Nabi Nuh yang ingkar. Kami angkut serta selamatkan dia bersama orang-orang yang beriman ke atas kapal yang terbuat dari papan yang disusun dan diikat dengan pasak.
Allah menyelamatkan Nabi Nuh dari banjir besar dengan memerintahkan Nuh beserta pengikutnya naik ke kapal besar yang terbuat dari papan-papan yang dipaku yang telah disiapkan sebelumnya. (Tafsir Kementerian Agama)