REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap muslim yang taat pasti berlomba-lomba untuk memaksimalkan ibadah di bulan suci Ramadhan. Ada sejumlah ikhtiar yang bisa dilakukan agar ibadah Ramadhan lebih maksimal dalam makna yang sebenarnya, bukan hanya memperbanyak kuantitas ibadah ritual.
Dalam khutbah Jumatnya yang berjudul Memaksimalkan Ibadah di Bulan Ramadhan, Wakil Rektor PTIQ Jakarta KH Ali Nurdin mengungkapkan tiga ikhtiar yang harus dilakukan agar ibadah Ramadhan lebih maksimal.
Pertama, yaitu meyakini bahwa kehadiran bulan Ramadhan dengan aneka macam rangkaian ibadahnya adalah anugerah dari Allah SWT, dan hendaknya kita menyambut dengan segenap kegembiraan dan kebahagian karena itu adalah bagian dari karunia dan rahmat Allah.
Allah SWT berfirman dalam Aquran Surat Yunus ayat 58 :
قُلْ بِفَضْلِ اللّٰهِ وَبِرَحْمَتِهٖ فَبِذٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوْاۗ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُوْنَ
Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), “Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya itu, hendaklah mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.” (QS Yunus [10]:58)
Kiai Ali Nurdin menjelaskan, Allah SWT memerintahkan berbahagia dengan karunia dan rahmat-Nya di antaranya dengan kehadiran Ramadhan. Hal itu memang menyebabkan kebahagiaan, semangat, serta bersyukur kepada Allah SWT dan menambah kekuatan serta keinginan kuat bagi jiwa untuk meraih ilmu dan iman dan meningkatkan keduanya. Ini adalah kebahagiaan yang hakiki lagi dipuji.
Lain halnya berbahagia dengan syahwat...