Jumat 15 Mar 2024 14:23 WIB

Utang Luar Negeri Indonesia Januari 2024 Turun, Ini Penyebabnya

Hal itu karena ULN pemerintah dan swasta sama-sama turun.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Fuji Pratiwi
 Warga melintas di dekat logo Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (1/7).
Foto: Republika/ Wihdan
Warga melintas di dekat logo Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (1/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) melaporkan utang luar negeri (ULN) Indonesia pada Januari 2024 menurun. Asisten Gubernur Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, posisi ULN Indonesia pada Januari 2024 tercatat sebesar 405,7 miliar dolar AS. 

"Angka turun dibandingkan posisi ULN pada Desember 2023 yang mencapai 408,1 miliar dolar AS," kata Erwin dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (15/3/2024). 

Baca Juga

Secara tahunan, posisi ULN Indonesia tumbuh 0,04 persen secara tahunan. Angka tersebut melambat dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 2,9 persen secara tahunan. 

"Penurunan tersebut dikontribusikan oleh penurunan ULN sektor publik dan swasta," ungkap Erwin. 

Posisi ULN pemerintah pada Januari 2024 tercatat 194,4 miliar dolar AS yang turun dibandingkan posisi pada bulan sebelumnya sebesar 196,6 miliar dolar AS. Posisi ULN swasta pada Januari 2024 tercatat sebesar 196,7 miliar dolar AS yang menurun dibandingkan dengan posisi pada bulan sebelumnya sebesar 198,1 miliar dolar AS.

Erwin memastikan, struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. "Hal ini tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang turun menjadi 29,4 persen dari 29,7 persenpada bulan sebelumnya, serta didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 86,9 persen dari total ULN," jelas Erwin.

Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan, dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement