REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pengelola Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS) mencatat lima orang telah mengikuti prosesi ikrar mualaf atau pembacaan dua kalimat syahadat selama Ramadhan 1445 Hijriyah yang telah berjalan empat hari.
"Warga negara asing (WNA) dari Australia ada yang mengikuti ikrar di hari pertama puasa. Kalau sampai hari ini sudah lima orang," kata Juru Bicara MAS Helmy M Noor melalui sambungan telepon di Surabaya, Jumat (15/3/2024).
Ia menjelaskan pembacaan ikrar mualaf sebenarnya tidak hanya dilaksanakan saat momen Ramadhan, namun memang ada kecenderungan jumlahnya meningkat ketimbang hari biasa.
"Kalau dalam sebulan di luar Ramadhan biasanya sekitar 5-10 orang ikrar, tetapi ini baru hari keempat sampai sudah lima orang. Kalau tahun lalu saat Ramadhan lebih dari 20 orang yang ikrar, sekitar 50-100 orang," ucapnya.
Kendati demikian, pembacaan dua kalimat syahadat tak bisa serta merta dilaksanakan sebab ada tahapan verifikasi yang dilakukan oleh tim dari MAS kepada calon mualaf. Ia menyebut tahapan yang ketat itu untuk memastikan kemantapan hati calon mualaf.
"Saksinya siapa, alamat di mana yang ditunjukkan melalui KTP atau paspor, dan alasannya apa," ucapnya.
Ketika proses ikrar mualaf telah terlaksana, maka pihak Masjid Al-Akbar membantu mualaf untuk lebih memahami ajaran Islam melalui kelas perseorangan yang bisa dilaksanakan daring maupun luring.
Selanjutnya...