REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Pelatih tim nasional Prancis, Didier Deschamps berbicara tentang nasib Paul Pogba. Jelas, Deschamps prihatin terhadap situasi mantan anak asuhnya itu.
Jika dalam performa terbaik, Pogba selalu menjadi andalan Les Bleus. Kini sang gelandang hanya menjadi penonton dari luar lapangan. Mengapa demikian?
Jugador klub Juventus itu gagal tes doping yang dilakukan secara acak pada Agustus 2023. Saat itu Pogba tidak bermain. Ia berada di bangku cadangan, ketika Juve menyambangi markas Udinese di pentas Serie A.
Ia lantas dilarang bermain. Tes kedua menunjukkan hasil serupa. Sejak September tahun lalu, eks Manchester United itu tak lagi diizinkan berlatih bersama skuat utama Bianconeri lainnya.
Gajinya juga diturunkan. Ini berdasarkan aturan yang disepakati semua pihak terkait. Belum berhenti sampai di situ.
Teranyar, pengadilan Anti Doping Italia memutuskan Pogba terbukti bersalah. Sang gelandang dilarang tampil selama empat tahun. Itu menjadi pukulan telak bagi juara dunia 2018 tersebut.
"Saya sudah berbicara dengannya. Secara psikologis, itu sulit," kata Deschamps di sebuah konferensi pers, yang dikutip dari Football Italia, Jumat (15/3/2024).
Apakah pintu timnas masih terbuka bagi Pogba? Sang arsitek menegaskan, dirinya tak mau berandai-andai. Ia fokus pada situasi terkini.
Deschamps mengetahui apa yang akan dilakukan Pogba. Sang gelandang bakal mengajukan banding lewat pengadilan arbitrase olahraga (CAS). Itu artinya akan ada persidangan lanjutan.
"Saya tidak suka menentukan masa depan secara pasti. Yang paling penting, saya berharap dia kembali mendapatkan kesenangan bermain bola, dan kemudian berada di timnas Prancis lagi," ujar juru taktik 55 tahun ini, menegaskan.
Kontrak Pogba di Juventus sampai Juni 2026. Nampaknya, Juve ingin mengakhiri kerja sama lebih cepat dari apa yang disepakati. Sehingga kedua pihak bisa fokus melanjutkan perjalanan masing-masing.
Dalam beberapa bukan mendatang, bakal ada keputusan mengenai hal itu. Si Nyonya Tua perlu mencari sosok baru yang bisa menjadi motor permainan di lini tengah. Pada saat yang sama, Pogba harus terus berkonsentrasi membersihkan namanya lewat jalur hukum.