Jumat 15 Mar 2024 20:03 WIB

Cuaca Ekstrem Diprakirakan Landa Jateng Hingga 17 Maret, BMKG Beberkan Daerah Terdampak

Gangguan atmosfer menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di Jateng.

Red: Andri Saubani
Sejumlah warga melintasi jalan yang terendam banjir dengan perahu rakit di Desa Setrokalangan, Kudus, Jawa Tengah, Jumat (15/3/2024). Menurut data BPBD setempat per Jumat 15/3, banjir akibat intensitas hujan yang tinggi di wilayah pegunungan Muria serta meluapnya sungai Wulan itu selain menyebabkan ribuan rumah terendam dan sebanyak 22.994 Jiwa terdampak serta sebanyak 271 Jiwa mengungsi di 20 Desa dari lima Kecamatan, juga menyebabkan empat orang meninggal akibat tenggelam.
Foto: ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Sejumlah warga melintasi jalan yang terendam banjir dengan perahu rakit di Desa Setrokalangan, Kudus, Jawa Tengah, Jumat (15/3/2024). Menurut data BPBD setempat per Jumat 15/3, banjir akibat intensitas hujan yang tinggi di wilayah pegunungan Muria serta meluapnya sungai Wulan itu selain menyebabkan ribuan rumah terendam dan sebanyak 22.994 Jiwa terdampak serta sebanyak 271 Jiwa mengungsi di 20 Desa dari lima Kecamatan, juga menyebabkan empat orang meninggal akibat tenggelam.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca ekstrem masih akan melanda wilayah Jawa Tengah hingga 17 Maret 2024. Menurut dia, gangguan atmosfer menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah di Jawa Tengah.

"Potensi hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi hingga 17 Maret," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Yoga Sambodo dalam siaran pers di Semarang, Jumat (15/3/2024).

Baca Juga

Yoga menjelaskan kondisi gangguan atmosfer dipengaruhi antara lain oleh aktifnya gelombang Equatorial Rossby, gangguan atmosfer Madden Julian Oscillation (MJO), serta Bibit Siklon Tropis 91S di Samudera Hindia dan Bibit Siklon Tropis 94S di Teluk Carpentaria di sekitar Utara Australia.

Beberapa daerah yang berpotensi dilanda cuaca ekstrem antara lain di wilayah pegunungan, seperti Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Magelang, Boyolali, Semarang, Salatiga, Temanggung, serta Kota Magelang. Sementara di wilayah Pantura, antara lain Kabupaten Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, serta Kota Semarang, Tegal, serta Pekalongan.

Jawa Tengah wilayah selatan meliputi Kabupaten Kebumen, Purworejo, Klaten, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, serta Kota Surakarta. Yoga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap bencana yang timbul akibat cuaca ekstrem.

"Masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang diimbau lebih waspada," katanya.

photo
Infografis Mengapa Mudah Sakit Saat Cuaca Ekstrem? - (republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement